Selasa 11 Feb 2020 19:58 WIB

Jalur KA Rangkasbitung-Pandeglang Dibangun 2021

Jalur kereta Rangkasbitung-Pandeglang akan dibangun sepanjang 18.7 kilometer.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Jalur KA Rangkasbitung-Pandeglang Dibangun 2021. Ilustrasi rel kereta api.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Jalur KA Rangkasbitung-Pandeglang Dibangun 2021. Ilustrasi rel kereta api.

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Pembangunan fisik jalur Kereta Api (KA) Rangkasbitung-Pandeglang akan dimulai pada 2021. Jalur kereta api sepanjang 18,7 kilometer beserta stasiun akan dibangun di jalur yang berhenti beroperasi sejak 1984.

Kepala Balai Perkeretaapaian Wilayah I Jakarta-Banten, Rode Paulus Gagok Pudjiono mengatakan proyek reaktivasi terbagi menjadi dua tahap, yaitu jalur Rangkasbitung-Pandeglang dan Pandeglang-Labuan. Saat ini, ia sedang menyelesaikan pendataan untuk pembangunan tahap I. Pembangunan tahap II atau jalur Pandeglang-Labuan baru akan dibangun setelah tahap pertama selesai.

Baca Juga

"Pembangunan fisik harapannya bisa dilakukan tahun depan, hanya memang masalah ini tergantung dengan respons masyarakat terkait pembebasan lahan. Jadi syaratnya pembebasan lahan selesai, karena kami menghindari tindakan represif atau kekerasan dalam proses pembebasan lahan," ujar Rode, Selasa (11/2).

Menurutnya, ada sekitar 1.337 rumah yang akan terdampak dari proyek reaktivasi ini. Terkait dana santunan yang disiapkan pemerintah untuk membebaskan lahan, ia menyebut masih belum ada angka total besaran uang yang diberikan  Kantor Jasa Penilai Publik yang selanjutnya disebut (KJPP) atau apresial.

"Untuk rumah ibadah atau fasilitas sosial yang terdampak, nanti akan kita relokasi. Pembangunannya akan dibantu, sementara lahannya dari masyarakat atau pemerintah daerah," ujarnya.

Salah satu kendala dalam pembebasan lahan adalah masyarakat yang mengaku memiliki sertifikat tanah di lahan yang terdampak reaktivasi. Untuk itu, verifikasi bersama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) akan dilakukan agar masalah ini bisa teratasi.

"Untuk rumah yang sudah mempunyai sertifikat akan kita cocokkan, supaya jelas mana yang lahan milik KAI, mana yang milik masyarakat. Jumlah wsrganya terkait ini belum dihitung, karena selama ini baru melapor saja" katanya.

Rode mengaku optimistis proyek ini akan berjalan dengan lancar melihat penerimaan masarakat yang sejauh ini tidak melakukan penolakan. "Kalau dilihat dari respons masyarakat sih, kebanyakan masih menerima dengan proyek ini. Tapi belum tahu kedepannya," ujarnya

Kepala Biro Bina Infrastruktur dan Sumber Daya Air (SDA) Setda Pemprov Banten, Nana Suryana menuturkan masyarakat menyambut baik proyek reaktivasi ini. Jadi kekhawatiran terkait masyarakat yang akan menghambar proses pembangunan jalur dimungkinkan kuat tidak terjadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement