REPUBLIKA.CO.ID, MAGETAN -- Hama boleng menyerang puluhan hektare lahan ubi jalar di Desa Sambirobyong, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Hama tersebut meresahkan petani karena berimbas pada gagal panen dan kerugian.
Petani ubi jalar di desa setempat, Suyono, mengatakan hasil panennya turun hingga 75 persen akibat tanaman ubinya diserang hama boleng. "Hasil panen kali ini rugi besar. Dari satu hektare lahan ubi, hanya 25 persennya saja yang bisa dipanen. Sisanya yang 75 persen rusak," ujar Suyono di Magetan, Selasa (11/2).
Menurut dia, hama boleng menyerang daun dan batang tanaman. Bahkan larva dari hama boleng juga menyerang umbi hingga ubi yang dipanen busuk. Ubi yang terkena boleng tidak bisa dimanfaatkan sama sekali.
Ubi yang terkena hama boleng juga tidak bisa digunakan untuk pakan ternak karena akan menyebabkan keracunan. Para petani memilih membiarkan ubinya membusuk di ladang karena dijual untuk dikonsumsi tidak bisa, demikian juga untuk pakan ternak.
Kepala Desa Sambirobyong, Sukarna, mengatakan terdapat sekitar 70 hektare lahan di desanya yang ditanami ubi jalar. Dari jumlah tersebut, hampir semuanya terserang hama boleng. "Serangan hama boleng tahun ini yang terparah. Tahun-tahun sebelumnya sudah ada tapi tidak seluas tahun ini," kata Sukarna.
Atas kondisi tersebut, pihaknya telah melakukan pendataan petani yang ubi jalarnya terkena hama boleng. Setelah itu, pihaknya melapor ke dinas terkait untuk ditindaklanjuti. "Sudah ada koordinasi dengan petugas penyuluh lapangan. Nantinya juga akan ada pelatihan tentang penanganan hama boleng sehingga petani tidak merugi," jelas dia.
Data BPS Magetan mencatat jumlah produksi ubi jalar di wilayah setempat mencapai lebih dari 1.998 kuintal per tahun dengan luas lahan 810,119 hektare. Lahan ubi jalar tersebut berada di Kecamatan Poncol, Magetan, Ngariboyo, Plaosan, Sidorejo, dan Panekan.