Selasa 11 Feb 2020 14:04 WIB

Harga Bawang Putih Meroket di Kabupaten Purwakarta

Harga bawang putih di Kabupaten Purwakarta naik dua kali lipat.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Nora Azizah
Harga bawang putih meroket tajam di sejumlah pasar di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat (Jabar) pasca merebaknya kasus virus corona di China (Foto: ilustrasi bawang putih)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Harga bawang putih meroket tajam di sejumlah pasar di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat (Jabar) pasca merebaknya kasus virus corona di China (Foto: ilustrasi bawang putih)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Harga bawang putih meroket tajam di sejumlah pasar di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat (Jabar) pasca merebaknya kasus virus corona di China. Saat ini, harga bawang putih naik dua kali lipat dari harga normal.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Purwakarta, Karliati Juanda, mengatakan, pasokan bawang putih menurun di pasaran. Ini disebabkan pemerintah menutup masuknya barang-barang dari China yang saat ini tengah dilanda wabah virus corona.

Baca Juga

“Di pasar tradisional naik dua kali lipat dikarenakan pasokan menurun setelah larangan import dari Cina dampak corona,” kata Karliati kepada Republika.co.id, Selasa (11/2).

Karliati khawatir harga akan semakin melonjak jika tidak segera disikapi oleh pemerintah pusat. Pasalnya komoditas bawang putih kebanyakan berasal dari impor yang sebagian besar didatangkan oleh Cina.

Menurutnya pemerintah harus segera mencari alternatif impor bawang putih dari negara lain. Mengingat produksi dari dalam negeri belum mencukupi kebutuhan bawang putih secara nasional.

“Para kepala dinas Industri dan perdagangan di Jawa Barat meminta import di lakukan di luar Cina untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, bisa impor dari negara selain tiongkok misalnya dari India, Thailand, Burma,” tuturnya.

Ia mengatakan impor dari negara lain menjadi langkah jangka pendek untuk mengantisipasi lonjakan harga bawang putih saat ini sehingga pasokan juga harganya dapat kembali normal. Sementara untuk jangka panjang, kata dia, pemerintah sudah harus memikirikan untuk membudidayakan bawang putih lebih gencar di dalam negeri.

Selama ini daerah penghasil bawang putih yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, hingga Nusa Tenggara Barat. Namun diakui produksi dalam negeri belum mencukupi kebutuhan. Ke depannya dengan peningkatan produksi diharapkan Indonesia tidak lagi bergantung pada impor dari negara lain.

“Jangka panjangnya memang harus optimalisasi produk dalam negeri,” ujarnya.

Ia menambahkan untuk kebutuhan bawang putih di Purwakarta rata-rata perorang sebaganyak tiga gram perminggunya. Ini merupakan standar dari data bada pengawasan pangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement