Selasa 11 Feb 2020 13:56 WIB

Wapres Instruksikan Dana Desa Tepat Sasaran

Ma'ruf mengingatkan agar dana desa digunakan sesuai dengan peruntukkannya.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Yudha Manggala P Putra
Wakil Presiden Maruf Amin di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (5/2).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Maruf Amin di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (5/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menginstruksikan kementerian dan lembaga untuk memastikan dana desa tepat sasaran. Ma'ruf mengingatkan agar dana itu sesuai dengan peruntukannya dalam mengentaskan angka kemiskinan dan stunting di desa.

"Perlu adanya koordinasi antara lembaga sehingga sasarannya optimal, tidak sama-sama kerja tetapi bekerja sama, yang pada ujungnya, semuanya itu ada di desa," ujar Ma'ruf usai memimpin rapat koordinasi Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) di Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (11/2).

"Kita sepakat melakukan evaluasi hal-hal yang memang belum tepat sasaran, supaya lebih tepat, lebih sesuai dengan keinginan program nasional," ujar Ma'ruf lagi.

Ma'ruf menerangkan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo sebelumnya agar dana desa membuat desa-desa di Indonesia lebih berdaya, mandiri, dan lepas dari kemiskinan maupun stunting.

Apalagi, dalam RPJMN 2020-2024 ditetapkan target penurunan tingkat kemiskinan antara 7 persen (target moderat) hingga 6,5 persen (target optimistis) pada akhir tahun 2024. Sementara untuk stunting, Pemerintah sendiri telah menetapkan target penurunan stunting sampai pada angka 14 persen pada akhir tahun 2024.

"Sesuai arahan presiden, dimana membuat desa itu lebih baik ke depan, baik itu stunting, kemiskinan dan pemberdayaan," kata Ma'ruf.

Ma'ruf menilai perlunya meninjau kesesuaian antara program yang diajukan dan kebutuhan desa-desa. Hal ini karena berpengaruh pada ketepatan peruntukan dana desa kepada masyarakat.

"Misalnya kita ingin lihat kembali, karena yang dialirkan itu, programnya itu seperti yang dibutuhkan desa itu apa, kekurangannya apa, jangan sampai butuhnya ini, programnya yang lain, jadi kita sesuaikan, kita adjusment untuk nanti yang akan datang," ujarnya.

Target Emosional

Ma'ruf juga menilai semua pihak harus bekerja keras untuk mencapai target penurunan angka prevalensi stunting hingga 14 persen. Sebab, tidak mudah menurunkan angka stunting yang saat ini masih sekitar 27,67 persen pada tahun 2019.

"Ya itulah, karena target itu sangat emosional, 14 persen dari 27 persen itu,  bukan sesuatu yang mudah, karena itu kita harus bekerja keras," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement