Selasa 11 Feb 2020 08:33 WIB

131 Warga Gunung Kidul Jadi TKI, Malaysia Tujuan Favorit

Jumlah pekerja yang berangkat ke Malaysia sebanyak 123 orang.

Tenaga Kerja Indonesia (ilustrasi). Gunung Kidul sepanjang 2019 mengirim 131 orang pekerja ke luar negeri, Malaysia merupakan negara tujuan dengan jumlah TKI terbanyak.
Foto: Antara/Aswaddy Hamid
Tenaga Kerja Indonesia (ilustrasi). Gunung Kidul sepanjang 2019 mengirim 131 orang pekerja ke luar negeri, Malaysia merupakan negara tujuan dengan jumlah TKI terbanyak.

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat sepanjang 2019 ada 131 warga setempat yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia melalui jalur resmi. Kepala Disnakertrans Gunung Kidul Purnamajaya mengatakan hampir setiap tahun ada pengiriman TKI ke luar negeri, salah satunya ke Malaysia menjadi yang favorit bagi calon TKI asal Gunung Kidul.

"Pada ada 131 TKI yang dikirimkan ke luar negeri. Jumlah pekerja yang berangkat ke Malaysia sebanyak 123 pekerja. Sisanya delapan orang ada yang ke Thailand, Amerika Serikat dan Italia,” kata dia, Selasa (11/2).

Ia mengatakan salah satu yang mendasari untuk bekerja di luar negeri agar mendapatkan penghasilan yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan. Meski demikian, kata dia, tujuan kerja di luar negeri bukan tanpa risiko.

"Kalau salah melangkah malah bisa masuk dan menjadi korban perdagangan manusia. Untuk itu, kami mengimbau kepada calon TKI lewat jalur resmi," katanya.

Kepala Bidang Ketenagakerjaan Disnakertrans Gunung Kidul Ahsan Jihadan mengimbau kepada calon tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri melalui jalur resmi. Hal itu, kata dia, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan serta mempermudah dalam pengawasan.

"Untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan, calon tenaga kerja harus mengurus melalui jalur resmi. Jangan lewat jalur ilegal karena akan berbahaya,” katanya.

Dia menjelaskan pemberangkatan melalui jalur resmi memiliki banyak manfaat. Salah satunya mempermudah pengawasan sehingga kepastian dan keamanan bekerja lebih terjamin. 

Ia mencontohkan sempat ada TKI asal Saptosari yang meninggal dunia saat bekerja di Malaysia. Pada saat itu, lanjut dia, Disnakertrans ikut mengurus kepulangan hingga menyelesaikan segala urusan yang berkaitan dengan gaji selama bekerja.

"Kalau ada masalah, kami bisa membantu untuk menelusuri dan menyelesaikannya. Tapi, kalau lewat jalur ilegal, jelas kami kesulitan untuk membantunya saat terjadi masalah,” katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement