Senin 10 Feb 2020 23:04 WIB

Pemkab Purwakarta Alihkan KJA ke Kolam Air Tenang

Percontohan di dua titik yakni di Jatiluhur dan satu titik di Sukasari satu titik.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Petugas menunjukkan benih ikan Nila (Oreochromis niloticus) varietas Larasati di kolam Loka Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar (PBIAT) Ngrajek, Mungkid, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (6/12/2019).
Foto: ANIS EFIZUDIN
Petugas menunjukkan benih ikan Nila (Oreochromis niloticus) varietas Larasati di kolam Loka Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar (PBIAT) Ngrajek, Mungkid, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (6/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,PURWAKARTA — Pemerintah akan mulai mengurangi keberadaan kolam jaring apung (KJA) di Waduk Jatiluhur dan Cirata pada tahun ini. Pemkab Purwakart pun memiliki program alternatif agar para pemilik KJA ini tetap dapat memiliki penghasilan.

Kepala Seksi Kelembagaan Usaha di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta Dian Herdiana mengatakan berdasarkan kebijakan pemerintah pusat dan provinsi keberadaan KJA memang harus dikurangi. Pemerintah daerah berupaya mengalihkan budidaya ikan air tawar ke kolam air tenang. "Kolam air tenang bisa jadi solusi pengurangan KJA,” kata Dian, Ahad (9/2).

Dian mengatakan pihaknya mulai melakukan percontohan di dua titik di Jatiluhur dan satu titik di Sukasari satu titik. Kolam budidaya ikannya menggunakan terpal. Ia mengatakan budidaya ikan dengan metode tersebut masih dibiayai pemerintah daerah setempat sejak tahun lalu.

Program tersebut rencananya juga akan diteruskan pada 2020 menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah. "2020 targetnya dari APBD itu untuk tiga titik lagi,” ujarnya. Dian mengakui kemampuan pemerintah daerahnya belum maksimal karena keterbatasan anggaran.

Pihaknya pun sempat mengusulkan ke pusat tapi belum terlrealisasi. Ia menyebutkan jumlah KJA rencananya dikurangi hingga tersisa sebanyak 11.300 unit dari yang terdata saat ini mencapai lebih dari 32.000 unit. Kouta maksimal KJA tersebut berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Menurutnya perlu ada alternatif budidaya ikan lainnya sebagai pengalihan dari KJA. Sebab pengurangan KJA dinilainya dapat berdampak pada produksi ikan air tawar yanh dihasilkan di Purwakarta. Dinas tersebut mencatat produksi perikanan di Purwakarta sebelum penertiban KJA pada 2015 mencapai 110 ribu ton per tahun.

Sekarang, jumlah produksi perikanan daerah tersebut hanya sekitar 80 ribu ton per tahun. Jumlah tersebut termasuk dengan produksi KJA di Cirata sebanyak 16 ribuan ton di antaranya. “Diharapkan dengan alternatuf budidaya lain tetap bisa meningkatkan produksi ikan air tawar di Purwakarta,” harapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement