REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengirimkan ribuan masker untuk membantu mahasiswa Babel di Taiwan agar mereka tidak tertular virus corona di negara tersebut.
"Kita telah mengirimkan 6.000 masker untuk membantu mahasiswa di Taiwan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Babel, Mulyono Susanto saat menggelar jumpa pers, Senin (10/2).
Ia mengatakan pengiriman masker untuk mahasiswa di Taiwan ini karena ketersediaan masker di negara tersebut kurang dan sulit diperoleh sejak mewabahnya virus corona di beberapa negara. "Saat ini ketersediaan masker di China dan beberapa negara sudah habis, karena status negara tersebut sudah merah atau sudah terjadi penularan dan korban jiwa akibat virus tersebut," ujarnya.
Menurut dia, masker dalam kondisi tertentu sangat dibutuhkan. Masker perlu dipakai secara benar agar virus penyakit tidak mudah masuk melalui hidung, mulut dan mata.
"Masker yang digunakan adalah masker bedah yang bagian luarnya berwarna hijau dan putih bagian dalam," katanya.
Selain itu, pemakaian masker ini jangan sering digeser-geser, karena tangan kita belum tentu bersih dari virus. "Kalau kita memakai masker yang sering digeser-geser ini malah berbahaya, karena masuk virus tersebut masuk melalui mata, hidung dan mulut," ujarnya.
Ia menambahkan saat ini stok masker di Bangka Belitung sebanyak 467.950 masker untuk disalurkan ke masyarakat di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Selatan, Bangka Tengah, Belitung dan Belitung Timur. "Paling penting kita waspada dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat serta istirahat cukup," katanya.