REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN SOLOK -- Kalaksa BPBD Kabupaten Solok, Armen mengatakan, warga di Nagari Sirukam, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok saat ini mengalami kelangkaan air bersih. Kondisi ini terjadi setelah pipa saluran air rusak diterjang bencana banjir akhir pekan kemarin.
Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri dan instansi terkait lainnya harus menyalurkan air bersih menggunakan truk tangki milik PDAM. "Saluran air bersih masih terputus. Air untuk mandi, MCK itu tidak ada dan kami harus drop dengan truk tangki," kata Armen, kepada Republika, Senin (10/2).
Armen menjelaskan, bencana banjir di Kabupaten Solok akhir pekan kemarin selain saluran air PDAM, juga merusak sejumlah fasilitas umum dan lahan pertanian milik warga. Pemkab Solok memprediksi total kerugian akibat banjir dan tanah longsor mencapai Rp 5 miliar.
Selain saluran air PDAM, banjir mengakibatkan terputusnya jalur aliran irigasi Bandar Lawas Kanan Sirukam dan Bandar Lawas Kiri sepanjang 300 meter, terputusnya ruas jalan Kubang Nan Duo menuju Sirukam, hanyutnya pasangan batu beronjonh penahan tebing sungai di Lubuak Batu Balah di Jorong Lubuak Pulai, Ngari Sirukam sepanjanhg 420 meter kubik, hanyutnya ternak warga berupa dua ekor kerbau, kemudian kebun warga yakni kebun karet, durian, kakao, bawang merah dan cabe yang diprediksi mengalami kerugian Rp 300 juta.
Armen menambahkan, banjir juga merusak sawah milik warga sekitar 70 hektare. Sawah tersebut kini dalam kondisi rusak berat dan dipastikan gagal panen. Ada juga kerusakan tambak ikan milik masyarakat. Gabah hasil panen juga hanyut sebanyak 1.000 sukat.
Tapi sampai hari ini, BPBD masih meminta warga waspada karena bencana serupa masih rawan kembali terjadi. Menurut Armen, kondisi cuaca di Kabupaten Solok masih kerap hujan deras. "Kami minta warga agar tetap waspada karena hujan deras masih sering turun," ujar Armen.