Senin 10 Feb 2020 17:54 WIB

Komisi I DPR MInta WNI yang tak Terlibat ISIS Dipulangkan

Seluruh pimpinan DPR RI menolak rencana memulangkan para kombatan ISIS.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Gita Amanda
Komisi I DPR mendukung pemulangan WNI di daerah konflik namun yang tak terlibat ISIS. Foto Densus 88 saat melakukan penggerebekan di rumah milik Muhammad Amin Mude, terduga pendana wni yang hendak menjadi anggota ISIS.
Foto: Republika/c20
Komisi I DPR mendukung pemulangan WNI di daerah konflik namun yang tak terlibat ISIS. Foto Densus 88 saat melakukan penggerebekan di rumah milik Muhammad Amin Mude, terduga pendana wni yang hendak menjadi anggota ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Muhammad Farhan menilai wacana pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) eks simpatisan Islamic State Of Iraq And Syria (ISIS) bukan prioritas. Sebab, menurutnya seluruh pimpinan DPR RI menolak rencana memulangkan para kombatan ISIS.

"Pimpinan DPR RI sudah jelas menolak memulangkan mereka,” ujarnya dalam keterangan resminya di Bandung, Senin (10/2). Menurutnya, pemulangan WNI tersebut merupakan keputusan politis dan harus didukung oleh semua elemen.

Baca Juga

Ia mengatakan, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berupaya melakukan upaya deradikalisasi kepada simpatisan ISIS. Namun upaya tersebut tidak mudah dilakukan dan memerlukan waktu yang sangat lama dan sulit.

Farhan menambahkan, pemerintah lebih baik memprioritaskan memulangkan WNI yang tidak terlibat ISIS namun berada dikawasan konflik tersebut. Menurutnya, berdasarkan data terdapat mahasiswa Indonesia berjumlah 150 orang dan pekerja migran sekitar 1.000 orang yang tersebar di Damaskus, Aleppo, Homs, Hama.

"Pemerintah perlu mencari cara tercepat evacuation route untuk 1.000 lebih WNI di Suriah. Sedangkan, para anggota ISIS asal Indonesia harus ditangani dengan komunitas global," katanya.

Sebelumnya, Kepala BNPT, Komjen Pol Suhardi Alius mengungkapkan pemerintah Indonesia belum berencana memulangkan WNU eks pengikut ISIS di Suriah. Namun berdasarkan informasi yang diperoleh terdapat kurang lebih 600 orang yang mengaku WNI dan ingin dipulangkan ke Indonesia.

"Ada kurang lebih 600an pengakuannya WNI, itu masih belum diverifikasi," ungkapnya. Menurutnya data tersebut pun dimiliki oleh Badan Intelijen Negara (BIN) dan Densus 88 Antiteror.

Ia mengatakan telah menyampaikan data tersebut kepada kementerian-kementerian tentang WNI yang berada di kamp pengungsi di Suriah. Sehingga, katanya diharapkan terdapat masukan-masukan penyelesaian hal tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement