KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -- Wabah penyakit kencing tikus atau leptospirosis makin mengganas dan kembali merenggut korban jiwa. Setelah kematian empat korban di Januari, kali ini, memasuki bulan kedua, satu lagi warga Karanganyar kembali meninggal terserang ganasnya penyakit itu.
Banyaknya jumlah kasus yang ditangani pada awal tahun ini menjadi perhatian khusus bagi dinas kesehatan setempat. Dinas pun mengimbau bagi warga agar selalu menerapkan pola hidup sehat.
"Kita kemarin sudah melakukan penyelidikan epidemiologi di lokasi penyebaran, kita juga lakukan sosialisasi agar warga melakukan pola hidup sehat," papar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Karanganyar, Katarina Iswati kepada wartawan kemarin.
Katarina menguraikan leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan dari kencing ataupun darah hewan pengerat ataupun sejinisnya yang terinfeksi bakteri leptospira. Media penyebarannya bisa melalui seluruh benda yang telah tersentuh hewan yang terinfeksi bakteri tersebut.
"Penyebabnya dari bakteri ya, biasanya hewan tikus yang sudah terinfeksi. Bisa lewat urin atau darah yang menempel di semua benda," urainya.
Lantas bagaimana pencegahannya? Katarina menguraikan ada beberapa antisipasi. Diantaranya warga harus menjaga pola hidup bersih sehat. Yakni dengan selalu mencuci tangan sebelum mengkonsumsi makanan. Selalu menjaga kebersihan lingkungan dan segera memeriksakan diri ke tempat pelayanan kesehatan terdekat bila mengalami sakit.
"Kalau mengalami gejala panas tinggi, diare, kulit dan mata tampak kuning segera periksa ke pelayanan medis terdekat," ucap dia. Wardoyo