REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komitmen dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lewat gerakan kewirausahaan OK OCE kembali dibuktikan Sandiaga Salahudin Uno. Satu di antaranya ditunjukkan eks calon wakil presiden (cawapres) tersebut lewat Seminar OK OCE dalam acara Edutech Expo yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada Ahad (9/2).
Turut hadir pengurus OK OCE, seperti Ketua Umum OK OCE Indonesia Im Rusyamsi, Sekretaris Jenderal OK OCE Herie Marijanto, dan Bendahara Umum OK OCE Rahmat Agustiar. Adapun selaku pembicara adalah Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Aptiknas) Soegiharto Santoso, pengusaha kripik sekaligus selebgram Riezka Rahmatiana, pemilik Kopi Besan dan Kacang Tuang Muhammad Al Bagir, serta Fajar Jaman selaku CEO IYKRA.
Lewat talk show serta tatap muka langsung dengan para pelaku usaha dalam Seminar OK OCE, Sandi berharap ada pendidikan kewirausahaan bagi para milenial yang hadir."Saya melihat bahwa bukti anak muda kita semangat dan mereka termotivasi untuk mendapatkan pendidikan yang tuntas dan berkualitas," ucap Sandi.
Besarnya minat kalangan muda untuk terjun menjadi wirausaha terlihat dari jumlah pengunjung yang hadir, yakni mencapai 35 ribu orang. Dia meyakini, pendidikan masyarakat akan terus bertransformasi, karena itu butuh peran semua pihak. "Saya memberikan dukungan dan 29 tahun expo ini hadir dan terus berkembang, mudah-mudahan di 2021 akan lebih ramai lagi," ujar Sandi.
Oleh karena itu, Sandi mengaku, optimistis dapat mengejar target sebanyak 2 juta lapangan kerja baru pada tahun depan. Target itu dicanangkan lewat gerakan OK OCE.
Dia menyebut, saat ini OK OCE sudah memiliki 130 ribu peserta di seluruh wilayah Indonesia. "Hingga tahun 2024 kita akan ciptakan kolaborasi dengan 500 komunitas penggerak di seluruh Indonesia dan sekarang OK OCE sudah mencapai kolaborasi dengan 93 komunitas," ujar Sandi.
Walau begitu, Sandi berharap kaum milenial dapat menjadi wirausaha dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja baru melampaui target. Karena itu, pe
ndalaman materi tentang kewirausahaan hingga kondisi ekonomi bangsa terkini harus dipahami kaum milenial sebelumnya. "Tapi kalau kita kerucutkan kepada milenial, kita berharap angka tersebut bisa akan lebih banyak lagi," ungkap Sandi.