Senin 10 Feb 2020 14:56 WIB

Indonesia akan Kembali Evakuasi Mahasiswa dari China

Mahasiswa Indonesia di China akan mengevakuasi ke Tanah Air.

Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Hubei, China di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau. Indonesia akan kembali mengevakuasi mahasiswanya dari China.
Foto: Antara/Risyal Hidayat
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Hubei, China di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau. Indonesia akan kembali mengevakuasi mahasiswanya dari China.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar mengatakan, pemerintah akan memulangkan lagi sejumlah mahasiswa Indonesia dari beberapa provinsi di China di tengah mewabahnya virus corona. Namun, ia tidak menyebutkan rincian jumlah mahasiswa Indonesia yang akan dievakuasi itu.

"Yang mau kita lakukan justru ada beberapa lagi para siswa kita yang akan pulang," kata Mahendra ditemui di Kemenko Kemaritiman dan Investasi Jakarta, Senin.

Baca Juga

Mahendra tak menyebutkan kapan rencana evakuasi itu akan dilakukan. Yang pasti, mahasiswa yang akan dipulangkan itu berasal dari beberapa provinsi di China.

Pemerintah Indonesia mengevakuasi 238 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Mereka kini masih menjalani observasi kesehatan di Natuna, Kepulauan Riau, selama 14 hari sejak dipulangkan pada Ahad (2/2).

Keputusan untuk evakuasi diambil setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan situasi darurat global yang terkait dengan virus corona. Total WNI yang telah dievakuasi dari Wuhan sebanyak 238 orang, kini ada di Natuna bersama tim KBRI lima orang, tim penjemputan 24 orang, dan kru Batik Air 18 orang.

Jumlah kasus meninggal dunia akibat virus corona bertambah 97 jiwa sehingga pada Senin (10/2) pagi total korban menjadi 908 orang. Kementerian Kesehatan China juga mengumumkan bahwa ditemukan 3.000 kasus baru sehingga jumlah penderita melonjak jadi 40.171 di seluruh China, dari semula 37.198 kasus pada Ahad kemarin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement