Senin 10 Feb 2020 08:01 WIB

Pergerakan Tanah Landa Sukabumi, Puluhan Rumah Rusak

Pergerakan tanah melanda dua kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar).

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nora Azizah
Pergerakan tanah melanda dua kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar) (Foto: ilustrasi pergerakan tanah)
Foto: Republika/Bayu Adji P
Pergerakan tanah melanda dua kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar) (Foto: ilustrasi pergerakan tanah)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pergerakan tanah melanda dua kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), dalam sepekan terakhir. Akibatnya, puluhan rumah dilaporkan mengalami kerusakan.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat, lokasi pergerakan tanah berada di Dusun Ciseureuh, Desa Bojongkerta, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi. Pergerakan tanah juga terjadi di Kampung Batu Gede, Desa Cimerang, Kecamatan Purabaya.

Baca Juga

"Warga mengalami kerusakan rumah cukup berat dari bencana ini," ujar Koordinator Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, Senin (10/2).

Daeng mengatakan, pergerakan tanah ini disebabkan hujan dengan intensitas tinggi. BPBD telah melaakukan asessment ke lokasi kejadian dan melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah desa setempat.

Daeng menyebutkan, pihaknya belum bisa memastikan total kerugian dari bencana tersebut. Namun, beruntung dalam bencana ini tidak menimbulkan korban jiwa.

Daeng mengungkapkan, pergerakan tanah di Kabupaten Sukabumi memang sudah terjadi sejak delapan tahun lalu. Saat ini, jumlah wilayah yang terkena bencana pergerakan tanah juga kian bertambah.

Pergerakan tanah, lanjut Daeng, menyebabkan tebing setinggi satu meter di belakang rumah warga anjlok. Efek retakan tersebut berimbas pada puluhan Kepala Keluarga (KK) dan ratusan warga.

Sebagai tindak lanjut, tim Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) sudah berkoordinasi dengan kantor BPBD khususnya dengan bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan. Pihaknya juga berharap tim ahli bisa datang ke lokasi terdampak bencana.

"Harapannya supaya bisa mendatangkan tim ahli geologi untuk mengkaji status tanah," jelas Daeng.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement