Ahad 09 Feb 2020 22:40 WIB

Enam WNI dari Singapura Tetap Diobservasi

Enam warga Tanjungpinang dari Singapura sejauh ini disebut negatif virus corona.

Ilustrasi.
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Tanjungpinang, Kepri, Rustam, menyebut enam WNI yang disebut suspect corona dari Singapura di daerah itu tetap dilakukan observasi meskipun sementara negatif terpapar virus corona. Keenam warga asli Tanjungpinang yang belakangan diketahui satu keluarga itu pun bakal diobservasi di kediaman mereka di Kota Tanjungpinang.

"Masa observasi sampai 13 Februari 2020. Mereka masuk 30 Januari 2020 kemarin," kata dia di Tanjungpinang, Ahad (9/2).

Selama diobservasi, kata dia, keenamnya juga dibatasi melakukan kontak langsung dengan orang lain. Ia mengatakan Dinas Kesehatan bersama pihak terkait lainnya di daerah itu turut melakukan pengawasan serta pemantauan terhadap tiap-tiap individu tersebut.

"Kami rutin memantau suhu tubuh serta ada tidaknya gejala batuk maupun sesak napas yang dialami masing-masing yang bersangkutan," kata dia.

Rustam menegaskan beberapa di antara mereka sudah dilakukan pengambilan sampel usap tenggorokan untuk memastikan ada tidaknya virus corona. "Hasil observasi menunjukkan bahwa tidak ditemukan tanda dan gejala demam, batuk, apalagi sesak napas. Semuanya dalam keadaan sehat walafiat," kata dia.

Sebelumnya, Rustam membenarkan bahwa pemerintah Indonesia mendapatkan notifikasi dari pemerintah Singapura tentang ada beberapa WNI yang diduga kontak dengan virus corona.

Dia mengatakan dalam notifikasi pemerintah Singapura tersebut, tidak dijelaskan kontaknya seperti apa, apakah bertemu dengan pasien positif virus corona, makan di tempat yang sama, atau berada di tempat umum yang sama.

"Setelah mendapati notifikasi tersebut, Tim Dinkes bersama KKP serta Biddokkes Polda Kepri turun bersama dan menelusuri nama-nama yang dimaksud dalam notifikasi untuk melakukan investigasi dan observasi," tutur Rustam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement