REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Berbagai cara dilakukan Pemkab Purbalingga untuk membangkitkan kejayaan kopi Purbalingga. Selain menggelar berbagai even pameran yang menghadirkan kopi asli Purbalingga, Pemkab juga menggelar kegiatan diskusi yang khusus membahas masalah kopi Purbalingga. Kegiatan diskusi yang bertajuk ‘Ngendong Kopi’, digelar di obyek wisata Gunung Beser Desa Jingkang Kecamatan Karangjambu, Ahad (9/2).
''Kegiatan ini rencananya juga akan diselenggarakan di kecamatan-kecamatan lain khususnya daerah penghasil kopi,'' jelas Bupati Dyah Hayuning Pratiwi.
Menurutnya, kegiatan yang diselenggarakan lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ini bertujuan untuk semakin menyemangati pegiat kopi dari hulu hingga hilir atau dari petani kopi sampai dengan barista atau pelaku usaha kedai kopi.
''Kita harus membesarkan kembali nama kopi Purbalingga, karena berdasarkan catatan sejarah, Purbalingga merupakan penghasil kopi terbesar di eks Karesidenan Banyumas pada abad 19,'' jelasnya.
Namun menurutnya, kejayaan kopi Purbalingga lambat laun surut setelah banyak pohon kopi ditebangi. Hal ini diikuti dengan penurunan produktifitas kopi.
''Melalui berbagai kegiatan yang kita lakukan, kita harapkan kejayaan kopi Purbalingga bisa kita bangkitkan kembali,'' jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut, beberapa narasumber dari instansi terkait tampil sebagai pembicara. Antara lain dari Dinas Koperasi dan UKM, Bappelitbangda, Dinas Pertanian dan Bagian Perekonomian Setda.
''Semuanya, kami harapkan juga dapat menampung aspirasi para pegiat kopi yang hadir,'' katanya.
Bupati juga menyatakan, dalam rangka mendukung kebangkitan kopi Purbalingga, dia telah membuat Surat Edaran bagi para pimpinan OPD. Dalam surat edaran itu, Bupati meminta mereka yang suka meminum kopi agar menggunakan kopi Purbalingga.
''Hal ini kita maksudkan untuk menggairahkan kembali petani kopi Purbalingga,'' katanya.
Ia menyebut, kopi Purbalingga saat ini telah memiliki banyak varian khas hampir di masing-masing kecamatan. Apalagi kemasan/packagingnya juga sudah sangat menarik. Bupati optimistis, suatu saat nanti kopi Purbalingga pasti bisa go internasional, dan mendapatkan tempat di hati para pecinta kopi.
''Saat saya ke Jepang beberapa waktu lalu, saya juga memperkenalkan kopi khas Purbalingga dengan pengusaha yang ada di sana. Ternyata mereka banyak yang tertarik untuk bekerjasama,'' katanya.