Ahad 09 Feb 2020 19:01 WIB

Teknologi Jadi Tantangan Media ke Depan

Ishadi SK menyebut media harus siap dengan perubahan zaman.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yudha Manggala P Putra
Komisaris Trans Media, Dr Ishadi SK, saat menjadi pembicara tunggal pada kuliah umum dengan tema
Foto: Republika/Fernan Rahadi
Komisaris Trans Media, Dr Ishadi SK, saat menjadi pembicara tunggal pada kuliah umum dengan tema

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Komisaris Transmedia Ishadi SK mengungkapkan teknologi jadi salah satu tantangan media ke depan. Oleh karena itu menurutnya media harus siap dengan perubahan zaman.

"Kita harus masuk ke 4.0 dimana semua sistem yang selama ini dikembangkan di media analog harus dipindahkan ke media digital, jadi efisien dan kita bersaing dengan lebih banyak, karena setiap orang bisa membuat media," kata Ishadi ditemui di acara penutupan hari pers nasional (HPN) di Gedung Mahligai Pancasila, Jl Suprapto, Banjarmasin Tengah, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Ahad (9/2).

Berdasarkan catatannya, saat ini telah ada 10 ribu stasiun TV di media digital. Media harus harus menyadari kenyataan itu. "Berarti kita harus lebih baik, lebih profesional, lebih cepat," ucapnya.

Ia mengungkapkan, hampir semua media kini bermain ganda. Artinya, di satu sisi media analog masih ada, namun di sisi lain media kini juga bergeser ke digital.

"Google akan membangun Google televisi di seluruh dunia, sama seperti Netflix, jadi kita harus siap menghadapi situasi tersebut," ungkapnya.

Bahkan, imbuhnya, Google Televisi sudah merekrut pegawai sekitar 500 orang. Ia memprediksi dua atau tiga tahun lagi akan segera selesai, sehingga media harus siap menghadapi hal itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement