Senin 10 Feb 2020 01:48 WIB

Situasi di Natuna Sudah Kondusif dan Kembali Normal

Kondisi Natuna sudah kondusif dan masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Hubei, China beraktivitas di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/2/2020).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Hubei, China beraktivitas di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I, Laksdya Yudo Margono, melaksanakan olah raga bersama dengan semua elemen masyarakat di Pantai Piwang, Bunguran Timur, Natuna, Kepulauan Riau. Menurut dia, kegiatan itu dilakukan untuk menunjukkan situasi di Natuna pascakedatangan 238 warga negara Indonesia dari Wuhan telah kondusif.

“Kita mengajak semua elemen masyarakat untuk senam bersama guna menjaga kesehatan kita  bersama. Situasi kehidupan saat ini sudah kondusif dan masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa,” jelas Yudo berdasarkan keterangan pers yang diterima Republika, Ahad (9/2).

Yudo menjelaskan, kegiatan olahraga bersama tersebut dilakukan untuk menunjukkan kepada masyarakat setempat situasi pascaevakuasi 238 WNI dari Wuhan. Pada hari pertama kedatangan mereka, memang sempat terjadi penolakan oleh sejumlah warga Natuna. Untuk saat ini, situasi sudah kondusif dan kembali normal.

"Kondisi masyarakat sudah kondusif dan normal kembali, khususnya masyarakat Ranai," terang Yudo.

Sebelumnya, warga Natuna melakukan aksi unjuk rasa di depan gerbang pangkalan TNI Angkatan Udara Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (1/2).

Dalam aksinya tersebut mereka menolak kedatangan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China yang akan di observasi selama kurang lebih dua minggu di Natuna untuk memastikan mereka sehat dan bebas dari virus corona.

Rencana pemerintah menjadikan wilayah Pulau Natuna sebagai tempat transit dan karantina warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, mendapat penolakan dari warga Natuna.

Beberapa hari setelahnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, menegaskan, negara hadir di Natuna, Kepulauan Riau, untuk melindungi segenap warga negara. Hal itu dilakukan sesuai dengan tugas yang diamanatkan konstitusi.

"Pokoknya sekarang negara sedang hadir di Natuna melindungi warganya sesuai tugas konstitusional, bahwa pemerintah itu dibentuk adalah untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia," ujar Mahfud usai rapat koordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah di Kantor Bupati Natuna, Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/2).

Pemerintah Indonesia, kata Mahfud, melindungi seluruh warga negaranya di mana pun mereka berada, termasuk yang ada di Natuna. Pemerintah juga menjaga dan melindungi keadaan alam di Natuna agar tidak menjadi sarang virus Corona.

"Melindungi juga keadaan alam di Natuna agar tidak menjadi tempat bersarangnya virus Corona yang sekarang sedang menjadi persoalan di beberapa negara atau di banyak negara," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement