Ahad 09 Feb 2020 16:14 WIB

Alpukat Sukabumi Digenjot Tembus Pasar Modern

Potensi alpukat Sukabumi dinilai sangat baik.

Rep: Riga Iman/ Red: Indira Rezkisari
Alpukat Sukabumi terus digiatkan agar bisa memenuhi pasokan pasar modern.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Alpukat Sukabumi terus digiatkan agar bisa memenuhi pasokan pasar modern.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kabupaten Sukabumi kaya akan potensi buah-buahan. Salah satunya yang tengah dikembangkan adalah buah alpukat yang bisa masuk ke sejumlah pasar modern atau supermarket.

Pengembangan tanaman buah alpukat ini misalnya berada di Hygreen Avocado Farm di Kampung Bunisari, Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja. Panen perdana varietas unggul alpukat yang bernama latin Persea Americana Mill tersebut dilakukan Bupati Sukabumi, Marwan Hamami pada akhir pekan lalu.

Baca Juga

''Pemerintah Kabupaten Sukabumi terus mendorong sektor pertanian di wilayahnya baik dari bunga potong, sayuran, hingga hasil perkebunan,'' ujar Bupati Sukabumi Marwan Hamami, Ahad (9/2). Model demplot alpukat ini harus menjadi perhatian supaya hitungan ekonomisnya bisa terhitung dan menarik para petani Sukabumi untuk menanamnya.

Sehingga kata Marwan, pada saat mau menanam pun bisa mencermati untung ruginya dan tidak berspekulasi. Ia mengatakan melihat dari permintaan pasar, produksi alpukat sangat besar baik untuk memasok kebutuhan pasar tradisional maupun modern.

Marwan mengatakan, mayoritas masyarakat di Sukabumi adalah petani. Oleh karena itu untuk meningkatkan kesejahteraannya harus didorong lewat kebijakan pemerintah.

Sebab ungkap Marwan, jika tidak didorong kebijakan pemerintah, sulit untuk intensifikasi dan diversifikasi pertanian. Ke depan para petani perlu didukung aspek teknologi sehingga bisa lebih sejahtera.

Pemilik Hygreen Avocado Farm, Abdul Malik menerangkan, terdapat 350 tanaman alpukat yang dikembangkan di lahan seluas 3,5 hektare. Semua tanaman tersebut terbagi ke dalam lima varietas.

Ke limanya yakni Miki, Bahagiawati, Yadi mulyadi, Arya, dan Alvin. Jenis varietas Miki yang paling banyak ditanam di sini karena sangat cocok dengan kondisi wilayahnya dan banyak peminatnya.

Malik mengatakan, meskipun alpukat yang ditanam baru berusia tiga tahun, namun sudah bisa menghasilkan buah hingga 20 kilogram per pohon. Bahkan kalau usianya sudah di atas 15 tahun bisa sampai 1 ton dalam satu pohon.

''Selama ini kami jual ke konsumen secara langsung dan beberapa supermaket premium," ujar Malik. Hal ini menunjukkan pasar penjualan alpukat cukup potensial dan menguntungkan.

Kepala Dinas Pertanian Sudrajat menambahkan, selain alpukat Sukabumi juga terkenal dengan buah-buahan lainnya seperti manggis dan durian. ''Beberapa waktu lalu digelar festival buah di Palabuhanratu untuk mengangkat produk pertanian lokal kepada masyarakat luas,'' imbuh dia.

Menurut Sudrajat, produk buah-buahan Sukabumi tidak kalah mutunya dengan daerah lain. Namun ke depan perlu pendampingan baik dari sisi produksi maupun pemasaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement