Ahad 09 Feb 2020 15:13 WIB

Stok Bawang Putih Food Station Hanya Sampai Akhir Februari

Pemerintah diminta segera mengeluarkan rekomendasi impor bawang putih.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Indira Rezkisari
Petugas memperlihatkan cabai saat operasi pasar cabai merah dan bawang putih di Toko Tani Indonesia Center (TTIC), Pasar Minggu, Jakarta, Ahad (9/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas memperlihatkan cabai saat operasi pasar cabai merah dan bawang putih di Toko Tani Indonesia Center (TTIC), Pasar Minggu, Jakarta, Ahad (9/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stok bawang putih yang terdapat di gudang milik PT Food Station Tjipinang Jaya terus menipis. Stok diperkirakan hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan bawang putih hingga akhir Februari ini.

"Di Food Station ada sekitar 1.000 ton atau setara 38 kontainer," kata Direktur Utama Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo di Jakarta, Ahad (9/2).

Baca Juga

Menurut Arief, pemerintah harus segera mengeluarkan rekomendasi impor produk holtikultura (RIPH) agar ketersediaan bawang putih bisa terjamin. Setidaknya, awal Maret sudah ada keputusan untuk melakukan impor.

Sementara itu, minimnya ketersediaan bawang putih telah menyebabkan harga komoditas tersebut melonjak tinggi dalam sepekan terakhir. Untuk mengendalikan harga, pemerintah pun menggelar operasi pasar.

Pemerintah memasok sebanyak 20 ton bawang putih dan 10 ton cabai rawit merah per hari ke 22 pasar di DKI Jakarta. Dalam kondisi normal, pasokan cabai disebut bisa mencapai 32 ton per hari. Saat ini, rerata pasokan cabai hanya mencapai 22 ton per hari.  

Operasi pasar ini akan terus dilakukan hingga harga kedua komoditas tersebut kembali stabil. Untuk bawang putih harga normalnya maksimal Rp 40 ribu per kilogram (kg). Sedangkan cabai rawit merah maksimal Rp 50 ribu per kg.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement