REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Posko banjir Jakarta mencatat intensitas hujan yang cukup tinggi pada Sabtu (8/2) dini hari menyebabkan enam kecamatan di Jakarta Utara terdampak banjir. Genangan banjir itu tersebar di enam kecamatan, 10 kelurahan, 31 RW dan enam RT, dengan ketinggian air 10 - 45 sentimeter.
Pemerintah setempat melakukan penanganan menggunakan pompa dari dinas sumber daya air, pompa milik kelurahan dan bantuan PPSU. Hingga Sabtu siang, belum ada laporan korban jiwa akibat banjir di wilayah Jakarta Utara.
Rincian daerah terdampak banjir yakni Kecamatan Tanjung Priok di Kelurahan Sunter Jaya RW 12. Kecamatan Kelapa Gading di Kelurahan Kelapa Gading Barat RW 002, Kelurahan Kelapa Gading Timur dengan 11 RW.
Kelurahan Tanjung Priok RW 07 dan 012. Kecamatan Penjaringan di Kelurahan Pejagalan RW 15. Kecamatan Koja di Kelurahan Tugu Selatan sebanyak 10 RW. Kecamatan Cilincing di Kelurahan Rorotan RW 04, 05 dan 09. Kelurahan Semper Barat di RW 01. Kecamatan Pademangan di Kelurahan Pademangan Barat RW 01.
Di Jalan Gunung Sahari, Pademangan, Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Utara menurunkan tiga unit pompa portabel untuk menyedot genangan air. Genangan air setinggi 30 sentimeter (cm) itu berasal dari luapan sungai Ciliwung dan menyebabkan kemacetan serta antrian kendaraan yang melintas.
Salah seorang operator pompa, Depi mengatakan, tiga unit pompa yang diturunkan masing-masing dua pompa berkapasitas 500 liter per detik dan satu pompa berkapasitas 1.000 liter per detik.
"Daerah ini sering terjadi banjir, karena posisi jalan lebih rendah dari Kali Ciliwung," jelas Depi.
Sejumlah petugas kepolisian dari Polres Jakarta Utara terlihat mengurai kemacetan lalu lintas di lokasi genangan air tersebut. "Kemacetan lalu lintas akibat genangan terjadi Jalan Gunung Sahari dari arah utara ke selatan karena tergenang air," kata Bripda Agus Sulis.
Kepolisian berusaha mengatur lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan panjang. Karena pada akhir pekan, arus lalu lintas di jalan itu biasanya terpantau lancar.