Jumat 07 Feb 2020 18:21 WIB

112 Orang Bantu Pelayanan Kesehatan WNI di Natuna

Semua pihak di tanah air bersatu melalui peristiwa virus corona bersama.

Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Hubei, China beraktivitas di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/2/2020).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Hubei, China beraktivitas di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi V Kantor Staf Presiden bidang Politik, Hukum, Hankam dan HAM Jaleswari Pramodhawardani mengungkapkan sebanyak 112 orang ikut membantu pelayanan kesehatan bagi 243 warga Indonesia yang tengah menjalani observasi di Natuna.

"Yang jarang kita ketahui, ada 112 orang yang juga membantu terlibat memberikan pelayanan kesehatan serta psikolog bagi 243 WNI disana," ujar Dani dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (7/2).

Baca Juga

Sebanyak 112 orang itu terdiri dari satgas kesehatan, psikolog, ahli kesehatan di berbagai bidang mulai dari anestesi hingga jantung dan lain-lain. Dani menekankan semua pihak di tanah air bersatu-padu melalui peristiwa virus corona bersama.

Dia menilai apa yang terjadi di Natuna dapat menjadi model kebersamaan bangsa Indonesia dalam menghadapi persoalan bersama, terutama virus corona. "Kerja sama pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan kawan-kawan media, ikut mendamaikan perasaan masyarakat di tengah kekhawatiran yang ada selama ini," ujar Dani.

photo
Menko Polhukam Machfud MD (kiri) memberikan sambutan di sela-sela zikir dan doa bersama di Masjid Agung Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/2/2020).

Dani yang sempat mengunjungi Natuna, Kamis (6/2) menyampaikan sempat ada rasa kekhawatiran dari masyarakat Natuna pada masa awal observasi 243 WNI di sana dilakukan. Berdasarkan pengakuan tokoh masyarakat di Natuna, kekhawatiran itu sempat muncul karena kurangnya informasi memadai terkait penanganan WNI di sana.

"Tapi kemarin tokoh masyarakat disana menyampaikan tidak perlu khawatir, mereka sekarang sudah menerima informasi yang memadai dan lengkap, mereka tidak keberatan menerima saudara-saudaranya untuk diobservasi di Natuna," ujar Dani.

Dani juga mengungkapkan, berdasarkan informasi yang diberikan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya TNI Yudo Margono, 243 WNI di Natuna dijamin keamanan dan kenyamanannya selama di sana.

Para WNI diberikan konsumsi yang sehat, setara dengan Rp 100 ribu per individu setiap kali makan. "Ini sekadar menggambarkan saudara-saudara kita disana terjamin kesehatan dan kesejahteraannya. Kegiatan mereka normal, sehari-hari berolahraga, karaoke, dan kegiatan rutin lainnya," ujar dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement