Kamis 06 Feb 2020 23:20 WIB

Pemkot Serang Targetkan Investasi Masuk Rp 4,5 Triliun

Realisasi investasi Kota Serang di 2019 tidak mencapai target angka Rp 4 triliun

Rep: Alkhaledi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wali Kota Serang, Syafrudin saat diwawancara di ruangannya, Senin (11/11).
Foto: Republika/Alkhaledi Kurnialam
Wali Kota Serang, Syafrudin saat diwawancara di ruangannya, Senin (11/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Serang menargetkan capaian investasi yang masuk ke wilayahnya pada 2020 senilai Rp 4,5 triliun. Jumlah ini hanya ditingkatkan sebesar Rp 500 miliar dari target pada 2019 lalu yang berjumlah Rp 4 triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Serang Mujimi mengatakan, besaran target investasi pada tahun ini juga disebabkan karena pada 2019 lalu tidak bisa mencapai nilai yang diharapkan. Ia menyebut capaian investasi di daerahnya pada 2019 hanya berada di angka Rp 3 triliun, atau berselisih sekitar Rp 1 triliun dari target sebenarnya.

"Kita tahun 2020 menargetkan capaian investasi sampai Rp 4,5 triliun. Dengan adanya peningkatan investasi yang masuk ini kan dapat berdampak pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Serang. Peningkatan ini juga karena target sebelumnya tidak sampai, kan tahun 2019 itu kita targetkan Rp 4 triliun tapi yang tercatat baru Rp 3 triliun," ungkap Mujimi, Kamis (6/2).

Mujimi beralasan, belum tercapainya target nilai investasi pada 2019 karena masalah teknis pencatatannya saja. Untuk itu kedepannya pencatatan nilai investasi akan dilakukan dengan sistem yang berbeda sehingga bisa menghasilkan angka rill investasi yang masuk.

Menurutnya, pada 2019 lalu target nilai investasi sebenarnya sudah tercapai, namun karena kendala teknis perizinan, banyak investor yang tidak jadi berinvestasi ke Kota Serang. Ia menyebut kalau aturan sebelumnya, investor membangun fisik atau gedung terlebih dahulu baru mengurus perizinan. Hal ini menyebabkan beberapa kasus investor yang batal berinvestasi lantaran membangun di tempat yang tidak sesuai zonasi.

“Sekarang mengurus perizinan dulu baru membangun. Jadi nanti ada pengawas dan pengendalian (Wasdal) dan kami catat dulu jumlah investasinya. Maka dari itu, sekarang ini kami akan lihat dan sesuaikan zonasinya. Karena Wasdal ini kan sifatnya antisipasi, untuk meminimalisir ketidaksesuain tersebut, maka akan kami ubah” tuturnya.

Fasilitas gedung dinas baru yang dipakai saat ini, kata Mujimi, turut memberikan optimisme baru untuk memperoleh PAD dan target investasi yang lebih besar. Gedung sebelumnya yang rawan roboh, bahkan sempat mencederai pegawai dinas karena tertimpa plafon yang jatuh, disebutnya tidak akan terjadi lagi sehingga pelayanan menjadi lebih optimal.

Gedung DPMPTSP Kota Serang saat ini sudah pindah di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kota Serang. Fasilitas gedung yang diberikan secara cuma-cuma oleh Bank BJB Kota Werang, kata Mujimi sangat membantu kegiatan pelayanan dinasnya.

Sementara Wali Kota Serang Syafrudin juga berharap agar pelayanan dan kinerja dari DPMPTSP semakin meningkat dengan pemindahan ke gedung yang lebih baik. Para pegawai dinas juga dikatakannya tidak perlu cemas tentang plafon yang jatuh atau atap yang bocor lagi.

"Setelah dipinfahkan ke gedung sementara ini, harapannya kantor perizinan ini bis memberikan pelayanan maksimal terutama untuk pengusaha atau investor di Kota Serang. Kantornya sudah representatif, strategis dan lumayan mewah kami harap lebih baik lagi pelayanannya bagi masyarakat," jelas Syafrudin

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement