Kamis 06 Feb 2020 20:24 WIB

Menpora Berharap Cabor Lain Seperti PBSI

Menpora mengunjungi pelatnas PBSI di Cipayung pada Kamis (6/2).

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengunjungi pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) di Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (6/2). Pada kesempatan tersebut, Zainudin yang baru kali pertama datang ke pelatnas bulu tangkis, melihat sesi latihan dan berkeliling untuk melihat fasilitas-fasilitas yang ada di Cipayung. Mulai dari asrama atlet, ruang makan, hingga gym dengan ditemani Sekjen PBSI Achmad Budiharto.

Kunjungan Zainudin ke PBSI juga sekaligus memantau persiapan atlet Indonesia menjelang Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia di Manila, Filipina, 11-16 Februari mendatang. "Hari ini saya datang ke pelatnas bulu tangkis sekaligus melihat persiapan ke Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia. Ajang ini juga untuk mengumpulkan poin ke olimpiade 2020 di Tokyo," kata Zainudin usai melakukan peninjauan.

Baca Juga

Menurut politisi Golkar itu, fasilitas yang dimiliki PBSI terbilang cukup lengkap. Selain itu, kata dia, hal positif dan yang terpenting adalah adanya program pelatnas jangka panjang. 

Zainudin mengapresiasi apa yang dilakukan PBSI untuk mempersiapkan regenerasi. Sehingga, lanjut dia, ketika pemain senior sudah tak mampu menghasilkan prestasi, maka bisa digantikan oleh pemain yang lebih muda. "Semua cabor saya harapkan seperti itu agar kita tidak kehabisan atlet. Talenta atlet bulu tangkis tersebar di penjuru tanah air," ujar dia.

"Untuk PBSI, terima kasih sudah berupaya semakimal mungkin dan sebagaimana kita ketahui, prestasi bulu tangkis selalu mengharumkan nama bangsa. Pemerintah sampaikan terima kasih," kata dia,

Di sisi lain, Zainudin mengaku mendapatkan arahan dari Presiden Joko Widodo untuk mengkaji kemungkinan mendirikan training camp untuk lima cabor. Dia menegaskan training camp yang dimaksud berbeda dengan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) di mana semua cabor disatukan dalam satu kawasan saat pelatnas. "Itu (SKO) kan berbagai cabor kita tempatkan di satu tempat, tapi kalau ini khusus untuk cabor tertentu," kata Zainuddin.

Adapun sampai saat ini belum ditentukan cabor mana saja yang akan terpilih. Yang pasti, cabor yang akan dipertandingkan pada Olimpiade yang akan terpilih. "Sekarang kita masih diskusi dengan para stake holder dengan para profesor di bidang keolahragaan," tuturnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement