Jumat 07 Feb 2020 03:17 WIB

RSUD Kraton Siapkan Dua Ruang Isolasi Pasien Corona

RSUD Kraton perlu memiliki ruang isolasi Corona

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Esthi Maharani
Petugas medis mengecek ruang isolasi khusus untuk menangani pasien penderita penyakit pneumonia berat akibat terjangkit wabah novel Coronavirus (nCoV) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kraton, Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (5/2/2020).
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Petugas medis mengecek ruang isolasi khusus untuk menangani pasien penderita penyakit pneumonia berat akibat terjangkit wabah novel Coronavirus (nCoV) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kraton, Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (5/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN -- Pemerintah Kabupaten Pekalongan melalui Dinas Ksehatan setempat, berupaya melakukan langkah antisipatif terhadap kemungkinan warganya terjangkit virus Corona. Langkah tersebut, antara lain dilakukan dengan menyiapkan dua ruang isolasi pasien Corona di RSUD Kraton.

''Badan kesehatan dunia WHO sudah menetapkan kasus Corona sebagai darurat kesehatan global. Dengan demikian, kita sebagai pemerintah daerah juga harus siap melakukan antisipasi,'' katanya, Kamis (6/2).

Sebelumnya, Bupati juga melakukan peninjauan di ruang isolasi di RSUD Kraton. Dalam peninjauan tersebut, Bupati didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, Setiawan Dwiantoro, dan pihak RSUD Kraton.

Bupati menilai RSUD Kraton perlu memiliki ruang isolasi Corona, karena RSUD milik Pemkab Pekalongan tersebut menjadi RS rujukan di wilayah kabupaten sekitar.

''Alhamdulillah, sejauh ini belum ada warga di wilayah Pekalongan dan sekitarnya yang terkena penyakit Corona. Mudah-mudahan, tidak ada sampai terjangkit virus tersebut,'' katanya.

Kabid Pelayanan Medik RSUD Kraton, dr Budi Cahyo, menjelaskan untuk penanganan pasien suspect Corona, ada berbagai hal yang telah disiapkan. Antara lain, pintu masuk pasien dari proses rawat jalan yang dibuat jalur tersendiri, dan juga pasien yang dari IGD.

''Di ruang IGD ini juga ada ruang isolasi, sebelum masuk ke ruang isolasi khusus,'' katanya. Sedangkan pasien rujukan dari RS lain yang berada di dalam mobil ambulans, akan langsung diarahkan ke ruang isolasi.

Soal peralatan, dr Budi menyebutkan, seluruh peralatan sudah tersedia. Peralatan tersebut, menurutnya, hanya digunakan pada satu pasien suspect.  Mengenai tim medisnya, disiapkan sebanyak 12 dokter umum untuk shift, lalu perawat sekitar 24 orang.  ''Penanggung jawabnya ada dua dokter, yakni dokter spesialis paru dan penyakit dalam,'' jelasnya.

Dia menyebutkan, selama ini RSUD Kraton juga sering ditunjuk sebagai rujukan pasien dengan kasus khusus. Pada tahun 2007 saat merebak kasus flu burung dan flu babi tahun 2009 -2012, RSUD Kraton juga sudah menjadi RS rujukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement