REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Sleman mengadakan Temu Hati Anak Sleman. Ini jadi langkah meningkatkan pencegahan pernikahan anak.
Agenda itu diikuti sebanyak 200 anak-anak. Terdiri atas 40 anak dari Forum Anak Kabupaten Sleman, 51 anak dari Forum Anak Kecamatan, 89 anak dari Forum Anak Desa dan 20 anak perwakilan sekolah-sekolah.
Hadir narasumber-narasumber seperti dari Sekretariat Forum Anak Nasional, Balai Pemasyarakatan Kelas I Yogyakarta, Yayasan Satunama, Yayasan Samin Yogyakarta dan Forum Anak Daerah Yogyakarta. Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun, yang membuka acara tersebut mengatakan agenda bertema Stop Pernikahan Anak Demi Masa Depan yang Lebih Baik itu penting diadakan. Tujuannya, agar anak-anak mampu menjadi pribadi yang unggul dan berkarakter.
"Anak-anak di Kabupaten Sleman harus memiliki kecerdasan intelektual sosial, emosional dan spriritual, ini dapat diwujudkan jika semua pemangku kebijakan saling bersinergi," kata Sri di Atrium Hotel & Resort.
Untuk itu, ia mengimbau seluruh orang tua di Kabupaten Sleman dapat selalu memberikan edukasi yang baik. Khususnya, terkait perwakilan kepada putra-putrinya demi mencegah terjadinya pernikahan anak.
Sri turut berharap, revisi Undang-Undang (UU) Pernikahan Tahun 2019 dapat dipahami seluruh lapisan masyarakat. Sehingga, kata Sri, orang tua selalu bisa memberikan hak-hak anak sepenuhnya.
"Untuk apa menikah kalau ujung-ujungnya banyak perceraian, rugi dong, maka untuk orang tua mari kita dorong putra putri kita untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin," ujar Sri.
Menurut Sri, pendidikan itu akan memberikan kemampuan anak-anak agar mampu mengidentifikasi permasalahan yang ada di sekitarnya. Lalu, mendiskusikan masalah-masalah yang sedang dihadapi guna mencari solusi terbaik.
Pada kesempatan itu, turut diadakan pemilihan Duta Anak Kabupaten Sleman yang terdiri atas 20 anak-anak. Nantinya, mereka akan mengikuti Temu Hati Anak di DIY dan agenda-agenda serupa tingkat nasional.