Rabu 05 Feb 2020 22:42 WIB

Jokowi: WNI yang Positif Corona di Singapura Didampingi KBRI

Presiden memastikan ada staf KBRI mendampingi WNI yang dirawat karena corona.

Presiden Joko Widodo
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan WNI yang positif terjangkit virus corona di Singapura akan terus didampingi oleh perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Jokowi mengatakan, belum ada rencana pemulangan bagi WNI yang positif terjangkit virus corona itu.

"Bahwa ada satu WNI kita di Singapura masih ditangani oleh Singapura dan tentu saja didampingi oleh KBRI," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara Jakarta, Rabu (5/2).

Baca Juga

Presiden mengatakan belum ada rencana pemulangan bagi WNI tersebut dan berharap bisa ditangani di Singapura dengan baik. "Yang di sana biar dirampungkan oleh Singapura terlebih dulu," ucapnya.

Presiden Jokowi pada kesempatan yang sama bersyukur sampai saat ini belum ada yang dilaporkan terinfeksi virus tersebut di tanah air. "Ya kita ini, kita ini patut bersyukur bahwa negara kita Indonesia tidak ada, belum ada, yang namanya virus corona," ujarnya.

Terkait pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, Presiden Jokowi mengakui kemungkinan wabah virus corna ada imbasnya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Terlebih kata dia, apapun bentuk perlambatan ekonomi global maka hampir semua negara juga pasti akan terkena imbasnya termasuk Indonesia.

"Ya, apapun perlambatan growth global pasti, itu semua menyampaikan yang sama. Negara-negara yang terkena imbas itu juga pasti kena. Kita ngomong apa adanya termasuk negara kita Indonesia. Tapi berapa persen nanti ada imbas ke pertumbuhan ekonomi kita, itu yang belum bisa dikalkulasi," katanya.

Ia juga belum bisa memperhitungkan dampak tersebut akan mulai dirasakan pada kuartal pertama tahun ini sebab semuanya masih dalam proses perjalanan sehingga sulit untuk dikalkulasikan. Presiden juga menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia akan senantiasa menomorsatukan kepentingan nasional meskipun ada yang menyebutkan bahwa Tiongkok telah menganggap Indonesia terlampau berlebihan merespon wabah virus corona.

"Ya apapun, saya sampaikan bahwa kepentingan nasional kita tetap nomor satu. Dinomorsatukan," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement