REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjelaskan awal pertama kali virus novel corona (2019-nCoV) ditemukan.
Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Wiendra Waworuntu, awalnya virus ini terungkap setelah tenaga medis dokter menemukannya pada penderita pneumonia.
"Kemudian dokter merasa heran kok ada virus Corona pada kasus pneumonia. Padahal, biasanya pneumonia bukan akibat virus 2019-nCoV melainkan bakteri Staphylococcus aureus," ujarnya saat ditemui di temu media update 2019-nCoV, di Kemenkes, Jakarta, Rabu (5/2).
Ia menambahkan, meski Human Immunodeficiency Virus (HIV)/ acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) juga disebabkan virus Corona, virus ini merupakan subtipe (strain) baru. Strain virus ini juga berbeda dengan virus flu burung (avian influenza).
"Makanya organisasi kesehatan dunia (WHO) memberi nama Novel Corona Virus," katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes Vivi Setiawaty menambahkan, virus ini merupakan jenis baru. Karena itu pihaknya belum bisa memastikan sifat virus tersebut karena belum ditemukan di Indonesia.
"Jadi kami selalu update (hasil penelitian virus corona di luar negeri) karena untuk pengawasan dan kewaspadaan," ujarnya.