REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Banyaknya tenaga kerja asing asal Cina yang bekerja di Cilacap, menyebabkan wilayah tersebut cukup rentan terhadap penyebaran penyakit Corona. Resiko ini belum lagi ditambah adanya warga asli Cilacap yang merantau atau kuliah di Cina.
"Cilacap memang menjadi salah satu wilayah yang rentan terhadap munculnya penyakit Corona, karena banyak TKA dari Cina yang bekerja di daerah kami," kata Wakil Bupati Cilacap, Syamsul Aulia Rachman, Rabu (5/2).
Dia menyebutkan, para pekerja asing asal Cina tersebut, kebanyakan bekerja di PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) Batubara, yang berada di wilayah Cilacap Utara. Sebagai pekerja asing, banyak diantaranya yang tinggal di rumah warga yang disewa.
Meski demikian, dia meminta masyarakat tidak perlu cemas berlebihan terhadap penyebaran penyakit tersebut. "Kami dari Pemkab dan dinas terkait, selalu memonitor kemungkinan adanya pekerja asing dan juga warga kami yang terjangkit penyakit ini," jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr Pramesti Griana Dewi, pihaknya saat ini masih terus memantau kondisi kesehatan TKA asal Cina yang berada di wilayahnya. Terutama pada pekerja asing yang baru pulang ke Cina dan telah kembali ke Cilacap.
"Dari pendataan yang kami lakukan, ada 27 TKA yang juga baru pulang dari Cina dan saat ini telah berada di Cilacap. Sesuai prosedur yang berlaku, pemantauan dilakukan selama 14 hari sejak yang bersangkutan tiba di Cilacap," jelasnya.
Selain pemantauan terhadap TKA, dr Pramesti juga menyatakan, pihaknya mencatat ada tiga orang warga Cilacap yang baru pulang dari Tiongkok. "Terhadap mereka, kami juga melakukan pemantauan," jelasnya.
Sebagai tindakan preventif, dia menyebutkan, RSUD Cilacap telah menyiapkan ruang isolasi jika dibutuhkan tempat untuk merawat pasien Corona. "Ini hanya sebagai langkah antisipasi saja. Protapnya, pasien yang suspect Corona akan dirujuk ke RSU Margono Soekarjo Purwokerto yang memang menjadi RS rujukan," katanya.
Pramesti juga menyatakan, saat ini ada seorang mahasiswi asal Desa Tritih Kulon Kecamatan Cilacap Utara, yang dirujuk ke RSU Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto karena suspect Corona. Mahasiswi tersebut, berinisial AS (19), yang berstatus sebagai mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Cina.
"Yang bersangkutan dirawat di ruang isolasi karena baru pulang dari Cina pada 31 Januari 2020 lalu. Dia dibawa sendiri oleh orang tuanya ke RS Margono, karena mengalami demam tinggi disertai batuk dan pilek," katanya.
Pramesti mengaku sebelumnya tidak mendeteksi kepulangan AS dari Cina, karena yang bersangkutan pulang ke Tanah Air dengan biaya sendiri. "Yang bersangkutan pulang melalui penerbangan transit di Batam, kemudian dilanjutkan ke Yogyakarta," katanya.
Informasi adanya pasien mahasiswi asal Cilacap yang suspect Corona, diketahui setelah pihak RSU Mergono Soekarjo menyampaikan pemberitahuan ke Dinas Kesehatan Cilacap. "Saat ini, kami terus melakukan koordinasi dengan pihak RSU Margono untuk mengetahui perkembangan lebih lanjut kondisi kesehatan AS," katanya.
Selain itu, tambah Pramesti, tim Penyelidikan Epidemiologi Dinas Kesehatan Cilacap juga terus melakukan pemantauan terhadap orang tua AS, karena sebelumnya berhubungan dengan anaknya yang suspect Corona.