Rabu 05 Feb 2020 17:17 WIB

Wabah Corona Pengaruhi Sektor Pariwisata di Jateng

Dinas Pariwisata Jateng mengatakan sektor pariwisata terpengaruh wabah corona.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Bayu Hermawan
Ilustrasi virus corona
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wabah virus corona turut mempengaruhi sektor pariwisata di Provinsi Jawa Tengah. Salah satunya karena Pemerintah Indonesia menghentikan penerbangan langsung dari dan ke Cina.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Jawa Tengah, Sinoeng Noegroho Rachmadi mengatakan jumlah wisman dari Cina ke Jawa Tengah menempati urutan ke tujuh, dari total kunjungan wisman. Jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Jawa Tengah pada tahun 2019 mencapai sebanyak 691 ribu orang.

Baca Juga

Jumlah ini mengalami peningkatan jika dibanding kunjungan wisman ke Jawa Tengah tahun 2018, yang hanya mencapai 677 ribu orang. Dari angka tersebut, jelas Sinoeng, wisman dari Cina menempati urutan ke tujuh dengan persentase 0,52 persen atau sekitar 34 ribu sampai 35 ribu kunjungan.

"Meski kunjungan wisman Tiongkok tak besar, namun kami berharap kunjungan akan berangsur normal pada musim liburan tahun ini," katanya di Semarang, Rabu (5/2).

Sinoeng juga menjelaskan, pada awal tahun 2020 merupakan kondisi low season (tingkat kunjungan rendah). Jumlah kunjungan wisman biasanya akan mencapai puncaknya sekitar bulan Mei hingga akhir tahun. Tak terkecuali dengan knjungan wisman asal Cina. Karena pola kunjungan wisatawan ke Jawa Tengah sejauh ini memang begitu.

Maka ia berharap, kasus pandemi virus Corona akan berangsur menurun hingga bulan Mei tahun ini atau maksimal enam bulan lagi. “Ya semoga, kunjungan wisman asal negeri Cina juga bisa normal kembali seperti biasa,” lanjutnya.

Data Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, jumlah kunjungan wisman ke Jawa Tengah didominasi oleh wisman asal Perancis, Belanda, Malaysia, Thailand, Singapura dan berikutnya Cina.

Menyusul adanya pandemi virus Corona dan dampaknya bagi kunjungan wisman asal Cina ini, masih jelas Sinoeng, tetap tidak akan mengubah target kunjungan wisman ke Jawa Tengah pada tahun 2020 ini.

Menurutnya, tidak akan ada revisi target kunjungan wisatawan asal luar negeri tersebut. Di mana target untuk kunjungan wisman pada tahun ini telah ditetapkan mencapai 850 ribu orang wisatawan. Guna menyiasatinya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan melakukan promosi ke 'ceruk' pasar pariwisata yang masih minim, seperti Timur Tengah, Uni Emirat Arab, Turki dan sebagainya.

Terutama yang tingkat kunjungan baru 0,3 persen. Nantinya, hal ini juga akan dijadikan sebagai tolok ukur apakah kegitan promosi pariwisata yang sudah dilakukan tersebut berhasil mendorong peningkatan jumlah kunjungan wisman atau tidak.

Adapun, destinasi wisata candi masih menjadi favorit bagi wisman yang datang ke Jawa Tengah masih Candi Borobudur, di Kabupaten Magelang, dengan jumlah kunjungan mencapai 240 ribu wisman. Berikutnya secara berurutan adalah Candi Prambanan di perbatasan Klaten dengan total 171 ribu kunjungan wisman dan Wisata Kota Lama Semarang dengan 61 ribu kunjungan wisman.

"Selain itu juga masih ada Dieng Plateu serta Kepulauan Karimunjawa," jelas Sinoeng.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement