Rabu 05 Feb 2020 17:14 WIB

Wabah Corona, Asosiasi Ritel Jabar Jamin Produk Konsumen

Aprindo Jabar menjamin produk yang dijual memiliki kualitas layak konsumsi.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Gita Amanda
Merebaknya wabah corona, Aprindo Jabar menjamin produk yang dijual memiliki kualitas layak konsumsi.
Foto: republika
Merebaknya wabah corona, Aprindo Jabar menjamin produk yang dijual memiliki kualitas layak konsumsi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jawa Barat (Jabar) menjamin produk-produk yang dijual untuk konsumen memiliki kualitas dan layak dikonsumsi. Hal itu menyikapi wabah virus corona yang telah menyebar ke berbagai negara dari China.

"Kami sebagai pedagang ritel anggota Aprindo memberi jaminan produk yang dijual layak untuk dikonsumsi," ujar Sekretaris Aprindo Jabar, Hendri saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (5/2).

Baca Juga

Menurutnya, jaminan tersebut berdasarkan undang-undang nomor 18 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dan undang-undang tentang pangan. Ia mengatakan, buah-buah yang diimpor saat ini berasal dari negara di luar China.

Sedangkan, sayuran menurutnya pihaknya tidak menjual produk dari China. Hendri mengatakan pihaknya saat ini menjual produk bawang putih China dengan kondisi harga yang mengalami kenaikan.

"Yang pasti buah manggis Indonesia semester tidak bisa di ekspor ke China," katanya. Menurutnya, sejak pemerintah mengeluarkan kebijakan ekspor impor dari China ditutup maka barang-barang yang berasal dari China tidak dijual.

Sebelumnya, Pemerintah tetap membuka keran impor untuk produk hortikultura, seperti bawang putih dan buah-buahan, dari China. Di sisi lain, impor hewan hidup dari China disetop untuk sementara waktu menyusul peningkatan antisipasi terhadap penyebaran virus corona (2019-nCoV) di Indonesia.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyebutkan, impor produk hortikultura tetap berjalan namun dengan pemeriksaan yang lebih intensif. Menurutnya, mitigasi dilakukan di gerbang-gerbang masuk produk hortikultura, terutama dari China dan negara-negara dengan kasus positif virus corona lainnya.

"Negara yang terkena suspect kita sudah mitigasi. Kalau kemudian sudah sandar pesawatnya tiba, kita intervensi ke dalam apakah dilakukan disinfeksi bebas," jelas Syahrul usai menghadiri rapat terbatas di Istana Bogor, Selasa (4/2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement