Rabu 05 Feb 2020 12:37 WIB

Kawasan PRPP Semarang Bakal Direvitalisasi Seperti ICE BSD

Kawasan PRPP akan menjadi pusat pameran terlengkap.

Rep: Bowo S Pribadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Indonesia Convention Exebition (ICE) di BSD City, Serpong, Tangerang Selatan
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Indonesia Convention Exebition (ICE) di BSD City, Serpong, Tangerang Selatan

REPUBLIKA.CO.ID,  SEMARANG--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah bakal merevitalisasi kawasan Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP). Rencananya total kawasan yang bakal revitalisasi mencapai 15,4 hektare dan ke depan kawasan PRPP ini bakal dijadikan sebagai pusat pameran moderen dan futuristik, yang dilengkapi Exhibition Hall lebih lengkap dari International Convention Exhibition Bumi Serpong Damai (ICE BSD).

“Revitalisasi tersebut mengusung spirit ramah lingkungan, futuristik dan modern, sebagai pusat pameran yang menunjang ‘MICE’, yakni Meeting, Insentif, Conference and Exhibition,” kata Direktur Utama (Dirut) PT PRPP, Titah Listyorini, di Semarang, Selasa (4/2).

Baca Juga

Ia juga mengatakan, dalam perencanaan yang telah disiapkan, konsep ini bakal menelan investasi hingga Rp 700 miliar. Adapun revitalisasi akan meliputi pembangunan dan pengembangan fasilitas baru, seperti tempat pariwisata, bangunan penunjang bandara hingga hotel.

Karena lokasinya yang berdekatan dengan Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, hotel yang bakal dibangun di kawasan ini tidak lebih dari tujuh lantai dengan kapsitas mencapai 300 kamar. Termasuk di dalamnya bangunan Exhibition Hall berukuran 10 ribu meter persegi, Convention Hall berukuran 5 ribu meter persegi, Ruang Pamer industri, pusat oleh- oleh serta kawasan restoran.

Titah juga mengakui, untuk konsep convention hall tersebut bukan yang pertama ada di Indonesia. Karena sebelumnya sudah ada yang di BSD, Tangerang. Namun ia menjamin di kawasan PRPP nantinya akan lebih lengkap fasilitas pendukungnya.

“Kalau BSD memang punya convention hall seluas 5 ribu meter persegi, tetapi di sana tidak ada fasilitas hotel yang terintegrasi dan cuma ada di kawasan sekelilingnya. Tapi kalau di sini (PRPP; red) nantinya bakal berada di dalam satu kawasan atau terintegrasi," tambahnya.

Dengan revitalisasi kawasan PRPP menjadi pusat pameran modern tersebut, Titah optimistis bakal mampu mengundang ketertarikan lebih banyak investor maupun buyer-buyer dari berbagai negara untuk datang ke Jawa Tengah. “Targetnya, akhir tahun 2020 ini sudah bisa berjalan pembangunannya dan diharapkan pada November 2022 sudah bisa dimanfaatkan,” kata Titah.

Terkait dengan rencana revitalisasi kawasan PRPP ini, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, bakal ada perombakan besar-besaran pada kawasan semula sempat terjadi polemik kepemilikan lahan dengan swasta. Ia juga mengamini, konsep inti revitalisasi PRPP tersebut bakal mengusung spirit ramah lingkungan, futuristik dan modern 

“Karena kami memang ingin mengaplikasikan teknologi moderen dan berusia panjang dan jadi yang pertama di Indonesia," katanya.

Gubernur juga menyampaikan, sementara Pemprov Jawa Tengah menyiapkan konsep tersebut, para investor juga diundang untuk merealisasikan. Sebab jika ada swasta yang tertarik maka rencana tersebut akan lebih cepat.

Seperti diketahui, sengketa lahan di PRPP antara Pemprov Jawa Tengah dengan pihak swasta –dalam hal ini PT Indo Perkasa Utama (IPU) berlangsung cukup lama. Aset tersebut kini telah kembali kepada Pemprov Jawa Tengah menyusul dikabulkannya upaya peninjauan kembali (PK) yang diajukan Gubernur Jawa Tengah. Dasarnya adalah Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor 790/PK/PDT/2018 tertanggal 23 Januari 2019.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement