Rabu 05 Feb 2020 06:43 WIB

Jumlah Wisman Turun, Menpar Pasarkan Wisata ke Negara Lain

Virus corona berdampak pada penurunan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolanda
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio. Untuk mendorong pariwisata, Kemenpar akan memasarkan wisata Indonesia ke luar negara selain China.
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio. Untuk mendorong pariwisata, Kemenpar akan memasarkan wisata Indonesia ke luar negara selain China.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wabah virus korona memberi dampak pada penurunan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio pun menyebut akan melakukan pemasaran wisata Indonesia ke negara lain, selain China.

"Kita akan melakukan pemasaran atau marketing ke negara-negara lain di luar China. Siapa tahu bisa. Untuk menutupi kekurangan dari China agak berat tapi paling ga lumayan lah bisa menambah," ujar Wishnutama di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2).

Ia menyebut sejumlah negara yang menjadi target pemasaran pariwisata Indonesia yakni Korea Selatan, Jepang, Australia, Malaysia, Singapura, Amerika, dan Kanada.

"Sekarang ini tidak bisa menunda melakukan pemasaran di negara-negara yang kira-kira punya potensi wisatawannya ada ke Indonesia," tambahnya.

Wishnutama menyebut pariwisata Bali, Sulawesi Utara, dan Bintan yang paling terdampak dari mewabahnya virus corona ini. Karena itu, Bali merupakan salah satu destinasi pariwisata yang akan ditingkatkan promosinya. 

Menurutnya, langkah promosi destinasi pariwisata ini juga akan dilakukan oleh negara lainnya. Sehingga ia mengaku sulit menargetkan jumlah wisatawan mancanegara yang akan berkunjung ke Indonesia.

Selain itu, Kemenpar juga telah menyiapkan sejumlah strategi lainnya untuk mengatasi kondisi saat ini. Ia menyebut, situasi saat ini pun juga tak mudah dihadapi oleh berbagai negara lainnya.

Namun, kata dia, pemerintah akan lebih mengutamakan perlindungan kesehatan masyarakat Indonesia. "Tapi akan mempunyai dampak, dari pariwisata akan sangat paling besar," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement