Selasa 04 Feb 2020 23:59 WIB

BPS Catat Nilai Tukar Petani di Sultra Naik 0,65 Persen

Nilai Tukar Petani berdasarkan indikator empat dari lima subsektor yang tumbuh

Petani bersiap menyemprotkan anti hama pada tanaman bawang daun di areal persawahan Desa Pudaria, Konawe, Sulawesi Tenggara, Rabu (29/8). Memasuki musim kemarau petani beralih menanam tanaman bawang daun karena air yang dibutuhkan tidak sebanyak tanaman padi.
Foto: Jojon/Antara
Petani bersiap menyemprotkan anti hama pada tanaman bawang daun di areal persawahan Desa Pudaria, Konawe, Sulawesi Tenggara, Rabu (29/8). Memasuki musim kemarau petani beralih menanam tanaman bawang daun karena air yang dibutuhkan tidak sebanyak tanaman padi.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat nilai tukar petani (NTP) di Sultra pada Januari 2020 sebesar 96,64 atau naik sebesar 0,65 persen dibandingkan bulan sebelumnya (Desember) yang tercatat sebesar 96,02.

Kepala BPS Sultra Muhammad Edy Mahmud menyebutkan masing-masing subsektor yang mengalami kenaikan yaitu subsektor Tanaman Pangan (NTPP) 97,59, subsektor Hortikultura (NTPH) 103,45, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 93,41, subsektor peternakan (NTPT) 102,7 dan subsektor perikanan (NTNP) 97,99.

"Nilai tukar petani bulan Januari 2020 mengalami kenaikan disebabkan empat dari lima sektor yang membangun NTP Sultra mengalami kenaikan, yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 0, 38 persen, hortikultura sebesar 0,36 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,37 persen, dan subsektor peternakan sebesar 0,27 persen, sedangkan perikanan subsektor perikanan turun sebesar 0,95 persen," katanya, Selasa (4/2).

Ia mengatakan bahwa indeks NTP nasional sebesar 104,6 atau naik sebesar 0,78 persen dari sebelumnya 103, 36 persen." Pada Januari 2020, secara nasional 24 provinsi mengalami kenaikan NTP, sedangkan 10 provinsi lainnya Mengalami penurunan NTP. Kenaikan tertinggi tercatat di provinsi Riau yaitu sebesar 5,59 persen, sedangkan penurunan terbesar terdapat di Provinsi Aceh sebesar 0,97 persen," jelasnya.

Selain itu ia mengungkapkan, pada pada Januari 2020 Sulawesi Tenggara tercatat mengalami inflasi sebesar 0,00 persen. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada sembilan subkelompok yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,21 persen, kelompok perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,38 persen, subkelompok kesehatan 0,52 persen.

Selanjutnya, subkelompok transportasi 0,28 persen; subkelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,06 persen; rekreasi, olahraga dan budaya 0,7 persen; sub kelompok pendidikan sebesar 0,00 persen; penyediaan makanan dan minuman atau restoran 0,4 persen serta sekelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,41 persen.

"Sedangkan subkelompok makanan, minuman dan tembakau turun sebesar 0,10 persen dan subkelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,33 persen," katanya.

Sementara nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP) Sulawesi Tenggara Januari 2020 sebesar 96,77persen, atau naik 0,56 persen dibanding Desember 2019 sebesar 96,24.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement