Rabu 05 Feb 2020 02:35 WIB

Siswa SD Tasikmalaya Belajar di Kelas Nyaris Roboh

Ruang kelas SD Tasikmalaya yang nyaris roboh saat ini ditopang bambu.

Siswa SD Tasikmalaya Belajar di Kelas Nyaris Roboh. Sejumlah siswa mengikuti proses belajar mengajar di kelas yang rusak (ilustrasi).
Foto: Antara
Siswa SD Tasikmalaya Belajar di Kelas Nyaris Roboh. Sejumlah siswa mengikuti proses belajar mengajar di kelas yang rusak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sejumlah siswa SD Negeri 3 Cigorowong, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, belajar di dua ruang kelas nyaris roboh. Saat ini kondisi ruang kelas sudah ditopang menggunakan beberapa batang bambu agar siswa masih tetap melaksanakan kegiatan belajar-mengajar.

"Atap dua bangunan kelas itu sudah rusak, kalau tidak ada bambu mungkin sudah roboh," kata Kepala SDN 3 Cigorowong Ahmad Daryono di Tasikmalaya, Selasa (4/2).

Baca Juga

Ia menambahkan, empat ruang kelas di sekolah itu kondisinya sudah memprihatinkan. Dua ruangan untuk kelas 2 dan 3 harus ditopang menggunakan bambu agar tidak roboh sejak dua bulan lalu.

Ia menyampaikan, bangunan yang baru diperbaiki pada 2013 itu kondisinya sudah rapuh dan membahayakan siswa dan guru saat melakukan kegiatan belajar-mengajar di kelas. Ahmad mengaku sudah beberapa kali melaporkan kondisi bangunan sekolah tersebut, namun sampai saat ini belum ada kabar untuk diperbaiki oleh pemerintah daerah.

Selama ini, kondisi bangunan yang nyaris roboh mengganggu konsentrasi belajar siswa dan gurunya karena sewaktu-waktu bisa roboh. "Pastinya selama belajar guru dan siswanya tidak tenang, apalagi kalau turun hujan," katanya.

Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Cisayong, Tatang Warta menyatakan, siswa yang belajar di kelas nyaris roboh itu sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya untuk secepatnya diperbaiki. Proses rehabilatasi bangunan sekolah harus melewati beberapa tahap, termasuk sudah diusulkan dalam catatan data pokok pendidikan yang dibuat oleh sekolah.

"Datanya sudah diperbaiki oleh sekolah tinggal nanti menunggu realisasinya," ujar Tatang.

Menurut dia, kondisi bangunan sekolah itu sudah memprihatinkan sehingga perlu diperbaiki agar kegiatan belajar-mengajar nyaman dan aman bagi siswa dan gurunya.

Ia mengimbau sekolah memindahkan kegiatan belajar ke tempat aman untuk menghindari bahaya dari kondisi bangunan itu. "Kalau hujan turun kami imbau kegiatan belajar berhenti dulu," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement