REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, dampak mewabahnya virus corona mulai terasa dan merata hingga ke seluruh dunia, tidak terkecuali pariwisata Indonesia.
Luhut mengatakan pariwisata di seluruh dunia terdampak menyusul banyaknya maskapai penerbangan yang menangguhkan penerbangan dari dan ke China untuk menghindari penyebaran virus corona.
"Sekarang dilarang, enggak ada yang datang. Itu lebih parah lagi sekarang. Bali itu sepi, Singapura itu sekarang sepi karena 30 persen menurun. Kalau kita, Manado habis, Bintan juga enggak ada sama sekali. Bisa kita rugi berapa puluh juta dolar per bulan," katanya di kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi di Jakarta, Senin (3/2).
Luhut menambahkan, hingga saat ini opsi untuk mencari alternatif wisatawan dari luar China juga masih belum bisa optimal. Pasalnya, semua negara juga merasakan dampak yang sama atas mewabahnya virus yang berasal dari kota Wuhan di China itu.
"Alternatif apa. Semua dunia begitu. Dari mana kau bikin (opsi alternatif)" ujarnya.
Luhut menambahkan, mewabahnya virus corona dinilai akan berdampak besar terhadap tataran ekonomi. Ia membandingkan kejadian mewabahnya virus SARS pada 2003 silam yang membuat Produk Domestik Bruto (PDB) China yang terkoreksi hingga 2 persen.
"Sekarang bisa sampai 3 persen terkoreksi dana itu, jadi dampaknya besar. Jadi jangan bikin rumor yang enggak berbasis. Pemerintah menangani dengan baik. Seminimal mungkin dampaknya sekarang sedang kita kerjakan," pungkas Luhut.