Senin 03 Feb 2020 19:40 WIB

Jogja Heboh 2020 Maksimalkan Transaksi Nontunai

Jogja Heboh merupakan kegiatan tahunan yang digelar untuk memperluas pasar pariwisata

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Penutupan kegiatan Jogja Heboh 2019 di Bangsal Kepatihan, Kantor Gubernur  DIY, Jumat (28/2) malam.
Foto: Republika/Silvy Dian Setiawan
Penutupan kegiatan Jogja Heboh 2019 di Bangsal Kepatihan, Kantor Gubernur DIY, Jumat (28/2) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Jogja Heboh 2020 resmi dibuka Gubenur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Ahad (2/02) malam di Tebing Breksi, Sambirejo, Sleman. Acara ini digelar selama dua bulan mulai 2 Februari hingga 29 Maret 2020. 

Sultan mengatakan, Jogja Heboh kali ini lebih memaksimalkan transaksi nontunai menggunakan aplikasi JogjaKita. JogjaKita ini dirilis dengan tujuan memberikan kemudahan kepada masyarakat maupun wisatawan dalam bertransaksi secara non menggunakan satu aplikasi 

"Dengan tagline JogjaKita Cashless, diharapkan para wisatawan Yogya kini sudah tidak perlu lagi membawa uang cash untuk melakukan transaksi jual beli," kata Sultan. 

Jogja Heboh kali ini mengusung tagline 'more than just a great sale'. Agenda khusus telah disiapkan untuk seluruh kabupaten dan kota di DIY yakni Gumregah Gayeng Regeng di Kulonprogo pada 2-9 Februari, Bantul Juoss!! pada 10-23 Februari. 

Sementara, di Kota Yogyakarta diramaikan dengan kegiatan Jogja Millenial Fest pada 12-15 Februari, Sleman Gumayak dari tanggal 6-8 Maret dan Gunungkidul Beautiful pada 7-22 Maret. Jogja Heboh ini diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) DPD DIY, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY, dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY.

Sultan menjelaskan, Jogja Heboh ini merupakan kegiatan tahunan yang digelar dalam rangka memperluas pasar potensial pariwisata. Selain itu, acara ini juga sebagai upaya menumbuhkan sektor perdagangan, perekonomian, industri kreatif, serta mengenalkan DIY sebagai destinasi pariwisata unggulan di Indonesia. 

Dengan adanya Yogyakarta Internasional Airport (YIA), Sultan berharap kegiatan lain seperti Jogja Heboh ini semakin banyak digelar. YIA sendiri akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada April 2020 mendatang. 

"Jadi kita sudah tidak bisa mundur lagi dalam upaya untuk menumbuhkan ekonomi yang lebih tinggi, khususnya dibidang budaya dan pariwisata,” ujarnya.

Pihaknya pun telah menyiapkan tanah seluas 1.500 milimeter kubik untuk UMKM DIY. Area tersebut diharapkan agar pembangunan tol dan YIA dapat membantu peningkatan perekonomian masyarakat DIY. 

“Kami sudah punya kesepakatan dalam negosiasi bahwa tol itu ikut membangun pertumbuhan ekonomi Yogya, bukan mematikan UMKM,” jelasnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement