Senin 03 Feb 2020 23:04 WIB

Mahasiswi Madiun Pulang dari China Dinyatakan Negatif Corona

Hasil laboratorium menyatakan Hy negatif terinfeksi virus Corona.

Tim medis melakukan pemeriksaan terhadap seorang pasien pada kegiatan simulasi penanganan virus Corona di RSUD Dr. Moewardi, Solo, Jawa Tengah, Jumat (31/1). (ilustrasi)
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Tim medis melakukan pemeriksaan terhadap seorang pasien pada kegiatan simulasi penanganan virus Corona di RSUD Dr. Moewardi, Solo, Jawa Tengah, Jumat (31/1). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Pasien mahasiswi asal Desa Kaligunting, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, menempuh pendidikan kedokteran di China, Hy, yang sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedono Kota Madiun, Jawa Timur, sudah dipulangkan. Hasil laboratorium menyatakan Hy negatif terinfeksi virus Corona.

Kepala Desa Kaligunting Nur Amin, Senin mengatakan mahasiswi Jinzhou Medical University itu keluar dari RSUD dr Soedono Kota Madiun pada Sabtu (1/2) sekitar pukul 20.00 WIB. "Kondisinya sehat. Sudah pulang kemarin malam," ujar Nur Amin kepada wartawan di Madiun.

Baca Juga

Menurut dia, saat pulang, Hy langsung disambut keluarga dan saudara. Mereka lega karena dinyatakan negatif. Hy juga dijenguk oleh tetangga sekitar sebagaimana lumrahnya kebiasaan di desa.

Amin mengatakan, sebelumnya memang banyak warga yang resah karena Hy diduga tertular virus Corona. Namun, setelah dinyatakan negatif, kondisi masyarakat sudah tenang.

Guna menjaga kondisi desanya tetap kondusif, pihaknya sering memberikan sosialisasi tentang virus Corona ke warga melalui kegiatan desa dengan melibatkan perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat. Sosialisasi tersebut diselipkan di berbagai acara dan pertemuan warga, seperti pengajian umum, tahlilan, kegiatan posyandu, dan lansia, baik di tingkat RT maupun RW.

Seperti diketahui, Hy menjalani perawatan dan pemantauan di ruang isolasi RSUD dr Soedono Kota Madiun sejak dirujuk dari RSUD Caruban, Kabupaten Madiun, pada Rabu, 29 Januari 2020. Hal itu karena Hy mengeluh batuk dan pilek setelah pulang dari China.

Kendati vonis awal diyatakan negatif,  pasien tersebut tetap mendapatkan penanganan kasus Corona sesuai standard operating procedure (SOP). Hal itu merujuk dari ketentuan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang telah menetapkan situasi darurat global terkait mewabahnya virus Corona.

Virus Corona mulai terdeteksi menjangkiti manusia di Wuhan, China, pada Desember 2019. Kemudian sejak Januari 2020 mewabah di wilayah itu hingga ke beberapa negara lain di dunia, di antaranya, Korea Selatan, Singapura, Vietnam, Kamboja, Thailand, Nepal, Sri Lanka, Amerika Serikat, Kanada, Jerman, dan Uni Emirat Arab.

[video] Virus Corona, WHO: Darurat Kesehatan Global

Pada Sabtu (1/2) pekan lalu, seorang pasien WNI yang diduga terinfeksi virus Corona di Kota Batam, Kepulauan Riau, dinyatakan negatif dari paparan Virus 2019-nCoV. "Hasil laboratorium negatif," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi di Batam, Sabtu (1/2).

Hasil laboratorium itu, katanya, diperolehnya dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas I Batam. Atas hasil laboratorium, ujar Didi, maka pasien yang sempat dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah itu sudah diperbolehkan pulang.

Selain pasien tersebut, otoritas kesehatan Kota Batam juga memperbolehkan delapan orang anak buah kapal, rekan pasien yang ikut dikarantina, kembali ke kediamannya. Sebanyak delapan anak buah kapal yang merupakan rekan pasien terduga terjangkit virus Corona itu ikut dikarantina di Asrama Haji Batam. Tujuannya untuk menghindari penyebaran virus yang sebaran awal dari Wuhan, China itu.

"Yang karantina juga sudah diakhiri," kata dia.

Sementara di Jawa Barat (Jabar), Dinas Kesehatan Provinsi Jabar menyebut, hingga Jumat (31/1), terdapat empat pasien di Jabar yang sedang dalam status pengawasan dan menjalani observasi pada sejumlah rumah sakit. Menurut Kepala Seksi Surveilans Imunisasi Dinas Kesehatan Jabar, Luqman Yanuar Rachman, empat orang ini sebelumnya sempat mengunjungi negara yang terkonfirmasi terpapar virus cCrona. Dari empat tersebut, dua di antaranya menjalani observasi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung.

"Satu di Kabupaten Bogor dan satu lagi Kabupaten Cirebon di RSUD Waled," ujar Luqman di acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate Bandung, Jumat (31/1).

Menurut Luqman, untuk dua pasien dalam status pengawasan yang sempat dirawat di RSHS, saat ini sudah dinyatakan negatif terpapar virus corona. "Untuk yang di RSHS itu satu orang sudah dikembalikan (ke rumah) dan satu lagi ke rumah sakit yang merujuk (ke RS Borromeus Bandung)," katanya.

Sedangkan dua lagi, kata dia, sempat masuk rumah sakit dan sedang diperiksa hasil laboratoriumnya. Namun, semuanya dalam kondisi membaik.

photo
Menangkal Infeksi Corona Jenis Baru

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement