Selasa 04 Feb 2020 03:18 WIB

Corona Mewabah, Bali Tetap Siap Terima Wisman

"Bali sudah memiliki sistem monitoring yang baik," kata Gubernur Wayan Koster.

Sejumlah penumpang pesawat mengenakan masker di area Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (31/1). (ilustrasi)
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Sejumlah penumpang pesawat mengenakan masker di area Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (31/1). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan wilayah tersebut sangat siap menerima kedatangan wisatawan mancanegara (wisman). Meskipun, saat ini ada wabah virus Corona yang melanda dunia.

"Bali sudah memiliki sistem monitoring yang baik, yang sudah teruji sejak merebaknya kasus flu burung, SARS dan sebagainya," kata Koster usai memimpin rapat koordinasi tentang penanganan berbagai dampak virus Corona terhadap pariwisata Bali di Rumah Jabatan Jayasabha, Denpasar, Senin (3/2).

Baca Juga

Gubernur yang didampingi Wakil Gubernur Bali Tjok Artha Adhana Sukawati dalam rapat yang dihadiri berbagai komponen pariwisata, seperti Angkasa Pura Bali, Otoritas Bandara, Balai Karantina, dan berbagai pihak terkait, menegaskan bahwa sejauh ini Bali sangat aman dan sama sekali belum ada wisatawan yang terduga terpapar virus Corona jenis baru itu. Pernyataan Gubernur Bali yang meyakinkan tersebut juga didukung dengan data sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya.

Dari 73.073 wisatawan asal China yang datang ke Pulau Dewata sejak 13 Januari 2020 sampai saat ini, memang ada yang sebelumnya diduga terjangkit virus Corona sebanyak 18 orang. Tetapi setelah dilakukan pengawasan intensif dan uji laboratorium ternyata semuanya negatif.

"Bali sangat aman dan sangat siap menerima kedatangan wisatawan dari berbagai belahan dunia, dengan produk pariwisata yang prima, serta keramahtamahan yang timggi, dengan budaya khas Bali. Tidak ada alasan sama sekali bagi wisatawan untuk khawatir," kata Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng itu.

Bali, sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia, dinilai terbukti aman dan nyaman, serta 13 kali berturut-turut mendapatkan predikat sebagai The Best Island Destination dari Majalah Conde de Nash, serta mendapatkan berbagai "awards" dari berbagai lembaga internasional, seperti PATA, WTTC, dan UNWTO.

Data dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali menunjukkan wisatawan dari China menempati urutan kedua terbanyak dari segi jumlah, setelah Australia. Dari 6,2 juta jiwa lebih wisman yang datang ke Bali tahun 2019, sebanyak 1.185.519 orang (12,8 persen) adalah wisman dari China. Data pada 2019 menunjukkan negara-negara yang merupakan sumber utama wisman ke Bali adalah India (374.784 orang), Inggris (287.577 orang), Amerika (277.391 orang), dan Jepang (258.142).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement