REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Mahfud MD menghadiri pemakaman KH. Solahudin Wahid atau Gus Sholah di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Senin (3/2). Mahfud mengatakan, kehadirannya bukan sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), namun sebagai seorang sahabat almarhum.
Mahfud mengatakan, meninggalnya KH. Solahudin Wahid membuat masyarakat Indonesia kehilangan tokoh besar, yang menjadi panutan. Dimana, Gus Sholah menurutnya merupakan tokoh besar yang selalu memberioan solusi bagi setiap permasalahan bangsa Indonesia.
"Kita kehilangan tokoh besar yang menajdi panutan, terutama untuk memberi semacam solusi berbagai persoalan pangsa," ujar Mahfud.
Mahfud mengatakan, Gus Sholah kerap mangajarkan, pada akhirnya apapun yang dimiliki, yang sifatnya duniawi akan ditinggalkan. Maka, kata dia, wafatnya Gus Sholah, memberi seluruh umat pelajaran terkait pesan selalu disampaikan almarhum tersebut.
"Kita semuanya yang ada di sini menjadi saksi, Gus Sholah adalah putra Indonesia yang soleh dan memberikan manfaat banyak untuk bangsa ini," kata Mahfud.
Kondisi Gus Sholah diketahui terus menurun pasca menjalani bedah jantung pada Sabtu (1/2), sebelum dinyatakan meninggal pada Ahad (2/2) malam. Gus Sholah lahir di Jombang, 11 September 1942 dan menghembuskan nafas terakhir pada usia 77 Tahun.