REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengkhawatirkan jika antivirus corona tidak segera muncul, maka semua negara dan masyarakat di seluruh dunia hanya tinggal menunggu nasibnya.
"Karena kalau tanpa antivirus tinggal tunggu nasib saja semuanya. Tergantung dari daya tahan tubuh masing-masing," ujar Airlangga, Senin (3/2).
Airlangga berharap vaksin atau antivirus untuk menyembuhkan wabah virus corona bisa segera keluar agar wabah tersebut dapat segera dihentikan. "Corona virus lagi kita kaji mengingat belum ada formulanya. Belum ada negara yang mengeluarkan roadmap atau pedoman sehingga berbagai negara masih menunggu dan melihat efek virus corona. Sekarang semua negara melakukan pencegahannya saja," katanya dalam Seminar Nasional "Membangun Optimisme dan Peluang di Tengah Ketidakpastian" yang digelar di Wisma Antara, Senin.
Menurutnya, pencegahan tersebut dilakukan dengan cara masyarakat yang berkunjung ke China tidak boleh masuk atau kembali ke negaranya, mengingat corona ini mediumnya bermacam-macam. Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memutuskan melakukan penundaan penerbangan dari/ke seluruh destinasi di China, tidak termasuk Hong Kong dan Macau, hingga batas waktu yang akan ditentukan kemudian.
Penundaan berlaku mulai Rabu, 5 Februari 2020 pukul 00.00 WIB. Keputusan tersebut diambil sehubungan dengan perkembangan wabah corona akhir-akhir ini menyusul peningkatan skala epidemik virus corona dan status darurat global yang ditetapkan WHO. Hal ini juga sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas Ahad.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan penundaan sementara ini ditujukan melindungi masyarakat dari risiko tertular. Salah satu yang menjadi potensi masuknya penyebaran virus adalah akses transportasi udara yang erat kaitannya dengan keluar masuknya penumpang internasional.
Dengan keputusan ini, seluruh maskapai Indonesia diminta untuk menunda seluruh rencana penerbangan dari/ke seluruh destinasi di China sampai batas waktu yang akan ditentukan kemudian. Demikian pula maskapai asing yang melakukan penerbangan dari China menuju Indonesia, termasuk penerbangan transit dari China diminta menunda sementara penerbangan menuju Indonesia.
Pemerintah meminta maskapai nasional dan asing mempersiapkan diri dengan tetap mengutamakan kepentingan konsumen. Maskapai nasional dan asing diminta menyampaikan rencana penundaan sedini mungkin sesuai prosedur yang berlaku agar kerugian penumpang dapat diminimalisasi.