Senin 03 Feb 2020 12:48 WIB

BPS Pastikan Corona Pengaruhi Jumlah Wisman China

Sebanyak 12 persen wisman ke Indonesia berasal dari China.

Tim medis mengevakuasi seorang pasien menuju Ruang Isolasi Khusus saat kegiatan simulasi penanganan virus Corona di RSUD Dr. Loekmono Hadi, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (1/2/2020). Indonesia sudah melarang masuknya wisman dari China.
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Tim medis mengevakuasi seorang pasien menuju Ruang Isolasi Khusus saat kegiatan simulasi penanganan virus Corona di RSUD Dr. Loekmono Hadi, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (1/2/2020). Indonesia sudah melarang masuknya wisman dari China.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto memprediksi virus corona yang mewabah di China akan mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia. Kontribusi turis China ke Indonesia mencapai sekitar 12 persen pada 2019.

"Kalau kita lihat ada larangan kunjungan dari Pemerintah China untuk bepergian ke negara lain dan ada juga larangan dari Indonesia, pasti nanti akan berdampak. Kalau ada larangan, pasti berpengaruh," kata Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Senin (3/2).

Baca Juga

Suhariyanto menyampaikan sepanjang Januari-Desember 2019, kedatangan turis asal China mencapai 12 persen dari total kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia yang mencapai 16,11 juta kunjungan.

Artinya terdapat 2 juta kunjungan turis asal China ke Indonesia sepanjang tahun lalu. Angka ini turun tipis dari 2,1 juta kunjungan pada 2018.

"Jadi 12 persen itu kan se-perdelapannya dari 16,11 juta. Pasti akan berpengaruhi," kata Suhariyanto.

Pemerintah Indonesia melarang seluruh pendatang asal China daratan untuk memasuki Indonesia. Larangan tersebut diberlakukan seiring merebaknya wabah virus corona yang berasal dari Kota Wuhan di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Pelarangan itu bersifat sementara. Kini, semua pendatang yang tiba dari daratan China dan sudah berada di sana selama 14 hari untuk sementara tidak diizinkan untuk masuk dan melakukan transit di Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement