Senin 03 Feb 2020 12:44 WIB

Gus Sholah, Sosok yang Melampaui Kotak Organisasi

Gus Sholah berpesan agar organisasi tak menjadi tempat berfanatisme.

Rep: Febryan A/ Red: Muhammad Hafil
Gus Sholah, Sosok yang Melampaui Kotak Organisasi. Foto: Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah saat ditemui di Jombang, Jawa Timur, Selasa (23/7/2019).
Foto: Antara/Syaiful Arif
Gus Sholah, Sosok yang Melampaui Kotak Organisasi. Foto: Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah saat ditemui di Jombang, Jawa Timur, Selasa (23/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh penting Nahdlatul Ulama, KH Sholahuddin Wahid atau Gus Sholah semasa hidupnya dikenal sebagai seorang negarawan. Sosok yang telah melampaui kotak-kotak organisasi.

Seperti itulah pribadi Gus Sholah di mata Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masduki Baidlowi. Suatu penilaian yang muncul setelah berinteraksi selama puluhan tahun.

Baca Juga

Masduki mengaku mulai mengenal Gus Sholah sejak tahun 1989 lewat berbagai forum diskusi sesama kader NU. Pada momen-momen itulah ia melihat Gus Sholah sebagai sosok yang melampaui kotak-kotak organisasi. Sebab, Gus Sholah menginginkan kader NU untuk bersilaturahmi dengan kader organisasi keumatan lainnya.

"Pesan beliau, jangan jadikan organisasi, misalnya NU, sebagai tempat untuk berfanatisme. Jadi boleh disebut Gus Sholah ini adalah orang yang sudah keluar dari kotak-kotak organisasi," kata Masduki kepada Republika, Senin (3/2).

Menurut Masduki, pesan-pesan Gus Sholah itu menunjukkan bahwa ia adalah sosok yang memiliki sudut pandang kebangsaan. Terlebih, pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng itu juga selalu memperjuangkan keselarasan hubungan antara Islam dan kebangsaan Indonesia.

"Rupa-rupanya pandangan beliau ini tak terlepas dari intensnya dia bergaul dan berdiskusi dengan kakaknya, Gus Dur," ujar Masduki.

KH Sholahuddin Wahid atau Gus Sholah tutup usia pada Ahad (2/2), pukul 20.55 WIB saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta. Putranya, Irfan Wahid (Ipang Wahid), memintakan permohonan maaf bagi almarhum ayahnya jika ada kesalahan.

"Mohon dimaafkan seluruh kesalahan," tulis Ipang di laman Facebook dan Twitternya.

Gus Sholah merupakan adik dari Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan merupakan pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng di Jombang, Jawa Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement