Senin 03 Feb 2020 09:25 WIB

Pemerintah Pantau 7 WNI yang Masih di Hubei

Tujuh WNI yang tetap berada di Hubei akan terus dipantau dan berhubungan dengan KBRI.

Proses evakuasi WNI dari Wuhan, Hubei China sesaat setelah turun dari pesawat Boeing A330-300 Batik Air di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Ahad (2/2).
Foto: Kementerian Luar Negeri RI
Proses evakuasi WNI dari Wuhan, Hubei China sesaat setelah turun dari pesawat Boeing A330-300 Batik Air di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Ahad (2/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah RI terus memantau kondisi tujuh WNI yang masih berada di Hubei, China, setelah 238 WNI yang tinggal di Wuhan dievakuasi seluruhnya kembali ke Tanah Air.

“Tujuh WNI yang tetap berada di Hubei akan terus dipantau dan berhubungan dengan KBRI. Kita harapkan mereka juga bisa melewati masa-masa sulit ini,” kata Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman, melalui pesan singkat kepada wartawan di Jakarta, Senin (3/2).

Ketujuh WNI tersebut tidak bisa turut serta dalam proses pemulangan WNI dari Wuhan lainnya karena sejumlah pertimbangan, termasuk pemenuhan standar kesehatan yang dinyatakan WHO.

Pemerintah, kata Fadjroel, mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas keikhlasan dan kebesaran hati menerima keprihatinan bersama terhadap saudara sebangsa, yakni 238 WNI dalam evakuasi kemanusiaan dari Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok, pada Ahad (2/2).

“Sekali lagi, pemerintah menjamin 238 WNI bersama 42 tim penjemput tersebut sehat walafiat dan akan menjalani transit observasi di Natuna selama 14 hari,” katanya.

Ia juga memastikan, semua prosedur dilaksanakan secara profesional sesuai protokol WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) serta dikoordinasikan semua kementerian dan lembaga bekerja sesuai fungsinya dalam Inpres Nomor 4/2019.

Jaminan perlindungan kesehatan yang sangat ketat dipantau secara langsung Menteri Kesehatan bersama tim yang diinstruksikan Presiden untuk berkantor di Natuna.

Untuk melindungi seluruh penduduk Indonesia secara optimal, Presiden Jokowi juga menginstruksikan semua penerbangan dari dan ke Tiongkok dihentikan (untuk sementara) mulai Rabu (5/2) pukul 00.00 WIB.

“Juga kepada pendatang yang tiba dari Tiongkok dan sudah berada di sana selama 14 hari, tidak diizinkan masuk dan transit di Indonesia,” katanya.

Pemerintah juga menghentikan fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrival ke Indonesia untuk warga negara Tiongkok.

“Agar lebih optimal perlindungan kesehatan seluruh penduduk Indonesia maka Presiden Joko Widodo meminta seluruh WNI tidak melakukan perjalanan ke Tiongkok hingga wabah virus corona ini dinyatakan selesai oleh pihak berwenang seperti Kementerian Kesehatan dan WHO,” katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement