Ahad 02 Feb 2020 21:00 WIB

Menpora: Turnamen Piala Presiden Esports 2020 Sukses

Diyakini olahraga esports akan semakin berkembang.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Hiru Muhammad
Turnamen Mobile Premier League (MPL) Piala Presiden Esports. (ilustrasi)
Foto: DOK MPL
Turnamen Mobile Premier League (MPL) Piala Presiden Esports. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Final Piala Presiden Esports 2020 telah selesai dilaksanakan di International Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang Selatan, Ahad (2/2).

Tim asal Vietnam menyapu bersih kemenangan pada final hari kedua ini. Di nomor Pro Evolution Soccer (PES), Nguyen Tuan Anh bersama Do Trung Thanh dan Ngo Hong Son sukses menjadi juara. Mereka mengungguli empat tim dari empat negara lain.

Dengan kemenangan perwakilan Vietnam itu maka Indonesia harus merelakan trofi juara kepada tim tamu. Meski gagal meraih trofi juara, perhelatan tersebut diharapkan bisa menjadi pengalaman berharga bagi atlet Indonesia. Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, menuturkan turnamen olahraga membutuhkan semangat sportifitas yang tinggi. "Jadi meski tim asal Indonesia kalah, kami tetap sportif dan berjiwa besar," kata Zainuddin.

"Kita walaupun sebagai tuan rumah tapi juaranya Vietnam, itu berarti kita menjunjung tinggi sportivitas dan kita tidak main-main mengadakan ini. Saya kira ini sesuatu yang membanggakan dan pemerintah sangat mengapresiasi dan memberi dukungan," tambah dia.

Menurut Zainuddin, yang terpenting adalah perhelatan turnamen Esports kali ini mengalami perkembangan dibandingkan tahun lalu. Dia menilai ini sebagai pertanda bahwa Esports semakin banyak dinikmati. Dia mengatakan pemerintah bakal terus mendukung perkembangan olahraga Esports di tanah air seiring dengan maraknya perkembangan industri.

Pihaknya siap mendorong agar perkembangan olahraga ini semakin meningkat seiring dengan antusiasme dari para sponsor. Sebab, kemampuan Pemerintah sangat terbatas. "Kami butuh dukungan penuh para sponsor amat diperlukan," ujarnya.

Wakil Dewan Pembina Pengurus Besar ESport Seluruh Indonesia (PBESI), Sandiaga Uno meyakini olahraga esports akan semakin berkembang. Kendati demikian, dia tidak memungkiri masih banyak orang tua yang belum bisa merelakan anaknya untuk menggeluti olahraga berbasis elektronik tersebut. Namun dia menilai ke depan, para orang tua akan lebih terbuka lagi.

Dia mengaku telah berbicara dengan Aby Rahman yang berhasil juara di kategori MPL. "Dia meraih hadiah sebesar Rp.125 juta yang berniat untuk membawa kedua orang tuanya beribadah umroh dengan hadiah yang diperolehnya," ungkapnya.

Dari pengalaman Aby, Sandiaga menilai sesuatu yang mulanya mendapat penolakan akan diterima setelah membawa suatu keuntungan. Ke depan, kata dia, pihaknya bakal lebih mensosialisasikan dan komunukasi dengan orang tua. "Jika mereka menekuni olahraga ini bisa membagi waktu antara kegiatan menurut ilmu dan penyaluran hobi mereka menjadi seimbang," tuturnya.

Ketua KONI Pusat Marciano Norman beranggapan tidak perlu lagi ada yang memperdebatkan apakah esports bagian dari olahraga atau bukan. Pasalnya, para atlet esports sudah turut bermain di ajang multievent seperti Asian Games dan SEA Games.

Dia berharap para atlet bisa lebih meningkatkan prestasi di masa mendatang. "Ini bagian olahraga yang digeluti oleh sebagian besar masyarakat. Selaku KONI saya berharap PB ESI segera melakukan konsolidasi agar segera dilakukan pelantikan bersama 64 cabor lainnya yang menjadi anggota kami," kata Marciano.

Di nomor Free Fire, Tim Flash Vietnam digawangi Le Thanh Toan, Nguyen Thanh Nhung, Nguyen Hoang Thai, Doan Ngoc Phuoc, Nguyen Thanh Nhung, Pham Van Hieu, dan Nguyen Tien Duc.

Doan mengatakan ini merupakan yang kedua kalinya bagi tim mengikuti ajang internasional. "Di Indonesia tingkat kompetitifnya lebih tinggi, kami sangat senang tampil dan juara di Indonesia. Bermain disini begitu semarak," kata Doan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement