REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Air bersih dan sanitasi merupakan kebutuhan dasar hidup manusia. Sayangnya, sanitasi buruk masih menjadi permasalahan besar di Indonesia di mana masih banyak masyarakat yang belum memiliki akses toilet dan sanitasi bersih.
Kementerian Kesehatan mencatat, masih ada sekitar 8,6 juta rumah tangga yang anggota keluarganya masih mempraktekkan buang air besar sembarangan (BABS) per januari 2020. Keadaan ini menyebabkam sekitar 150 ribu anak di Indonesia meninggal setiap tahunnya karena diare dan penyakit lain yang disebabkan sanitasi buruk.
Sebagai solusi, Harpic, pembersih toilet yang diproduksi oleh Reckitt Benckiser menginisiasi kampanye Aksi Toilet Bersih. Melalui kampanye ini, Harpic mengajak masyarakat untuk berkontribusi memberikan akses terhadap toilet yang lebih bersih kepada masyarakat yang membutuhkan.
Marketing Director Reckitt Benckiser Hygiene Home Indonesia, Luis Ramirez menjelaskan kampanye ini dimulai dengan ide yang sederhana. Yaitu dengan membeli produk Harpic untuk membersihkan toilet rumah melalui e-commerce Lazada dan Shopee, pembeli berkesempatan untuk menyumbangkan 1 produk Harpic bagi mereka yang membutuhkan akses terhadap toilet bersih.
"Kampanye ini tidak hanya sekadar membeli dan mendonasikan produk, namun juga sebagai gerakan peningkatan kesadaran akan pentingnya akses sanitasi layak bagi kesehatan," ungkap Luis dalam konferensi pers Harpic di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Dia menjelaskan, kampanye ini pertama kali diluncurkan pada peringatan Hari Toilet Sedunia 2019 yang diperingati setiap 29 November dan berakhir pada 30 Desember 2019. Dari kampanye ini, Harpic berhasil mengumpulkan 3.545 produk yang setelahnya akan didonasikan melalui KSP Mitra Dhuafa (KOMIDA).
"Kami harap kampanye ini bisa menjadi langkah awal untuk bersama-sama berkontribusi memberikan akses terhadap toilet dan sanitasi bersih bagi masyarakat yang membutuhkan," jelas dia.
Direktur Operasional KOMIDA Sugeng Priyono mengatakan, 3.545 produk itu akan didonasikan kepada anggota KOMIDA yang tersebar di 287 kabupaten dan daerah di Indonesia.
"Akan kami donasikan kepada anggota KOMIDA, karena mereka juga sedang berjuang memiliki toilet," kata dia.