Ahad 02 Feb 2020 13:09 WIB

Ratusan Warga Mengungsi Akibat Banjir Bandang Jember

Banjir bandang Jember tidak mengakibatkan korban jiwa.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Indira Rezkisari
Warga korban banjir mengungsi di rumah saudaranya di Desa Klungkung, Sukorambi, Jember, Jawa Timur, Sabtu (1/2/2020) malam. Sebanyak 255 warga bantaran Sungai Jompo (Kalijompo) terpaksa mengungsi secara mandiri seperti ke rumah saudaranya akibat banjir bandang.
Foto: ANTARA FOTO/Seno
Warga korban banjir mengungsi di rumah saudaranya di Desa Klungkung, Sukorambi, Jember, Jawa Timur, Sabtu (1/2/2020) malam. Sebanyak 255 warga bantaran Sungai Jompo (Kalijompo) terpaksa mengungsi secara mandiri seperti ke rumah saudaranya akibat banjir bandang.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember mencatat, ada sekitar 450 orang dari 137 kartu keluarga (KK) yang mengungsi akibat banjir bandang yang terjadi pada Sabtu (1/2). Banjir bandang tersebut menerjang Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, karena Sungai Jompo tidak mampu lagi menampung volume air bercampur lumpur dan material lainnya, yang mengalir dari Gunung Argopuro.

"Warga yang mengungsi sudah aman. Mereka telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jember, Rudy Danarto,bdikonfirmasi Ahad (2/2).

Baca Juga

Rudy menegaskan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir bandang tersebut. Menurut Rudi, hanya ada satu warga yang luka, dan stu warga lainnya sakit.

"Korban yang mengalami luka robek di tangan kanan sudah dibawa ke Puskesmas Banjarsengon adalah Siddiq (75). Sementara Farhan (4) mengalami demam," ujar Rudy.

Rudy melanjutkan, saat ini tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD, dibantu relawan tengah melakukan pemulihan pascabanjir. Kesemuanya dibagi menjadi dua tim. Tim pertama menuju ke Perkebunan Kalijompo untuk melakukan assessment, sementara tim kedua menuju DAM Bromo untuk melakukan pemantauan aliran sungai.

"Kami juga sudah mendistribusikan bantuan logistik untuk mendukung dapur umum bagi pengungsi yang berada di tenda-tenda darurat," ujar Rudy.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Subhan Wahyudiono mengungkapkan, penyebab utama terjadinya banjir bandang di Jember, Jawa Timur, adalah kebakaran Gunung Argopuro. Itu terlihat dari banyaknya material sisa kebakaran hutan, yang terbawa arus banjir bandang tersebut.

"Kemarin kan beberapa gunung di Jatim itu kebakaran. Seperti Ijen, Raung, Argopuro, Semeru, Arjuno. Nah yang sekarang ini akibat kebakaran gunung Argopuro. Makanya ini banjir bandang membawa material bekas kebakaran, sisa-sisa kayak arang gitu," ujar Subhan.

Subhan mengakui adanya jalan yang tertimbun longsoran dari lereng gunung. Jalan tersebut menurutnya adalah jalan yang menghubungkan dua kampung. Tertimbunnya jalan tersebut membuat masyarakat harus berputar lebih jauh untuk bepergian dari satu kampung ke kampung lainnya.

Terkait jembatan yang dikabarkan roboh, Subhan mengatakan, itu hanya jembatan darurat yang terbuat dari bambu. Jembatan tersebut menghubungkan perumahan warga dengan pabrik tempat mereka bekerja. Subhan pun menegaskan tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement