Ahad 02 Feb 2020 09:31 WIB

Surabaya Pantau Warganya yang Pulang dari Cina

Pemkot Surabaya belum mendapat data warganya yang mungkin di antara 250 WNI

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Suasana pemulangan WNI di Bandara Internasional Tianhe, Wuhan, Provinsi Hubei China, Sabtu (1/2).
Foto: Dok KBRI Beijing
Suasana pemulangan WNI di Bandara Internasional Tianhe, Wuhan, Provinsi Hubei China, Sabtu (1/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyatakan, telah menyiapkan langkah untuk memantau kondisi dan perkembangan kesehatan Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Cina, setelah merebaknya virus Corona. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita memastikan, pihaknya akan melakukan pemantauan secara berkala setiap hari, selama dua pekan berturut-turut.

Pemantauan akan dilakukan dengan mengunjungi langsung rumah yang bersangkutan. Tujuannya, untuk memantau apakan warga Surabaya yang sebelumnya tinggal di negeri Tirai Bambu tersebut, membawa pulang virus Corona atau dalam keadaan aman. Jika terdeteksi terjangkit virus Corona, maka bisa segera diambil tindakan, supaya tidak membahayakan warga lainnya.

Baca Juga

“Jadi pihak puskesmas khususnya dokter akan berkunjung langsung ke rumah lalu memeriksa keadaannya setiap hari selama dua minggu berturut-turut,” kata perempuan yang akrab disapa Feni tersebut di Surabaya, Ahad (2/2).

Feni menjelaskan, data WNI yang akan dipulangkan ke Indonesia sekitar 250 orang. Namun, pihaknya belum mendapat informasi lebih lanjut berapa jumlah warga Kota Surabaya yang dipulangkan dari Cina tersebut. Dia hanya memastikan kesiapannya menyambut warga Surabaya yang dievakuasi itu.

“Jadi kami belum mendapat data pastinya, namun tetap semua itu dalam pantauan kami warga Surabaya,” ujar Feni.

Feni melanjutkan, masyarakat Kota Pahlawan yang baru pulang tersebut nantinya memang akan dilakukan pemeriksaan oleh KKP 1 Surabaya, saat tiba di bandara atau pelabuhan. Namun, Dinas Kesehatan akan tetap melakukan pemantauan kondisi kesehatan mereka. Salah satunya melalui petugas kesehatan di Puskesmas.

Feni pun berpesan kepada warga Kota Surabaya agar tidak panik. Sebab, kata dia, sejauh inj Kota Surabaya aman dari sebaran virus Corona. Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar menjaga sistem imun tubuh melalui makan-makanan gizi seimbang. Jika ada yang sakit batuk, pilek, dia menyarankan segera berobat ke Puskesmas terdekat.

“Jangan lupa cuci tangan itu nomor satu. Lalu  yang tidak kalah pentingnya adalah berperilaku hidup bersih,” kata Feni.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya, Muhammad Budi Hidayat mengatakan, tim kesehatan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), TNI, Polri, menjemput WNI yang ada di Cina. Namun, saat dilakukan penjemputan, mereka terlebih dahulu akan diperiksa kesehatan sebelum diterbangkan ke Indonesia.

“Jadi dipastikan akan dipulangkan dalam keadaan sehat. Rencananya setelah tiba di Indonesia mereka juga tidak langsung dipulangkan,” kata Budi.

Budi menjelaskan, setelah tiba di Indonesia, para WNI tersebut akan ditransitkan terlebih dahulu di kepulauan Riau, tepatnya di Natuna untuk diinkubasi selama 2 kali. Artinya, satu kali masa inkubasi adalah 14 hari, jadi total masa inkubasinya selama 28 hari.

“Jadi kami memastikan waktunya terlampaui baru mereka akan dipulangkan ke daerah masing-masing. Kami harap keluarga tidak usah panik. Jadi setiap orang yang baru pulang dari daerah terjangkit akan dilakukan pemeriksaan,” ujar Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement