Ahad 02 Feb 2020 07:42 WIB

RSUD Tanjungpinang Siapkan Ruang Tekanan Negatif

Ruang bertekanan negatif di RSUD Tanjungpinang untuk pasien terjangkit virus corona.

RSUD Tanjungpinang Siapkan Ruang Tekanan Negatif. Petugas kesehatan memberikan pertolongan kepada pasien suspect virus Corona saat simulasi penanganan medis di RSUD Raja Ahmad Tabib, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Jumat (31/1/2020).
Foto: Antara/Andri Mediansyah
RSUD Tanjungpinang Siapkan Ruang Tekanan Negatif. Petugas kesehatan memberikan pertolongan kepada pasien suspect virus Corona saat simulasi penanganan medis di RSUD Raja Ahmad Tabib, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Jumat (31/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- RSUD Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang, Provinsi Kepri menyediakan ruang tekanan negatif bagi pasien yang terjangkit virus corona. Ruang khusus tersebut disediakan agar virus tidak menyebar ke lingkungan sekitar.

“Untuk ruang isolasi ada 10 ruang perawatan, lalu ada dua ruangan di ICU dan di IGD untuk penanganan awal. Jadi ketika pasien datang, tetap pintu masuknya di IGD,” ujar Plt Direktur RSUD Raja Ahmad Tabib, Elfiani Sandri, Sabtu (1/2).

Baca Juga

Ruangan tersebut tidak hanya untuk pasien virus corona, tapi juga untuk pasien lain dengan airborne disease atau penyakit dengan risiko penularan melalui udara, seperti TB (tuberkulosis) paru.

"Pasien dengan airborne disease seperti virus corona, harus ditangani dengan khusus," ujarnya.

Elfiani menyebut ada dua cara penanganan pasien corona, yaitu pasien rujukan dari Puskesmas, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), praktik dokter, dan pasien yang datang sendiri ke rumah sakit. Namun, pada dasarnya pelayanan keduanya tidak jauh berbeda.

Pasien rujukan akan langsung disambut petugas yang menggunakan alat pengaman diri (APD), kemudian pasien ditangani di IGD terlebih dahulu. Setelah itu pasien dipindahkan ke ruang rawat khusus, dengan menggunakan lift untuk pasien.

“Pasien nanti dirawat di ruang khusus dengan tekanan negatif, kalau tekanan negatif, artinya tidak akan menyemburkan udara keluar dari ruangan. Ruangan tersebut dibuat bertekanan negatif secara mekanis dengan menggunakan blower, bisa dibuktikan bertekanan negatif dengan alat magnehelic yang kita pasang,” ujarnya.

Dia menyatakan jika ada pasien yang dengan corona viruensi (derajat patogen untuk menyebabkan penyakit tinggi) ganas, maka satu sayap perawatan akan dikhususkan untuk merawat pasien tersebut. Sedangkan pasien lain akan dipindahkan.

“Ruang isolasi sudah siap, jadi ketika ada suspect pasien corona masuk, ujar Elfiani.

Rumah sakit juga bersiap untuk pasien yang bukan rujukan atau pasien yang memang datang sendiri. Setiap pasien akan ditanya di meja rawat, apakah mengalami demam, batuk atau sesak nafas dan pernah melakukan kontak dengan daerah terjangkit.

“Petugas akan mengidentifikasi, jika sesuai dengan gejala corona dan pernah kontak dengan daerah terjangkit, akan kita arahkan ke ruang khusus di IGD,” ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement