Ahad 02 Feb 2020 04:07 WIB

Pemkab Kudus Bangun Posko Kewaspadaan Corona

Pemkab Kudus membangun posko kewaspadaan Corona untuk mengedukasi masyarakat

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Penumpang menunjukkan gambar ilustrasi coronavirus pada ponselnya di  Bandara Guangzhou. Pemkab Kudus membangun posko kewaspadaan Corona untuk mengedukasi masyarakat. Ilustrasi.
Foto: Alex PlavevskiEPA-EFE
Penumpang menunjukkan gambar ilustrasi coronavirus pada ponselnya di Bandara Guangzhou. Pemkab Kudus membangun posko kewaspadaan Corona untuk mengedukasi masyarakat. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus melalui Dinas Kesehatan setempat menyiapkan posko pelayanan informasi kewaspadaan virus Corona. Posko itu berlokasi di Jalan Lingkar Jati, Kudus.

Posko yang berada di dekat kompleks Terminal Induk Jati Kudus itu baru dioperasikan Sabtu (1/2). Setiap harinya tersedia petugas jaga mulai dari dokter, perawat, dan sopir ambulans.

Baca Juga

"Posko tersebut juga siap melayani masyarakat yang sekadar ingin berkonsultasi terkait kesehatan, terutama tentang virus novel Corona," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Joko Dwi Putranto.

Ia berharap dengan tersedianya posko pelayanan kewaspadaan virus Corona masyarakat semakin sadar untuk menjaga pola hidup sehat serta melakukan pemeriksaan kesehatan ketika terjadi gangguan kesehatan. Dengan diperolehnya informasi, Joko berharap masyarakat juga bisa mengambil langkah-langkah yang tepat terhadap penyebaran virus Corona.

Masyarakat juga tidak perlu khawatir terlalu berlebihan sepanjang tidak pernah melakukan kontak dengan orang yang pernah bepergian ke China. "Siapapun boleh berkonsultasi di posko tersebut, karena tujuannya memang untuk memberikan edukasi termasuk gejala yang terjadi hingga upaya pencegahan," jelasnya.

Meskipun baru mulai dibuka Sabtu (1/2) siang, ternyata sudah ada warga yang memanfaatkan posko tersebut untuk berkonsultasi. Judi Fajeri adalah salah seorang warga yang mencoba berkonsultasi soal virus Corona. Ia mengakui dirinya memang sempat khawatir dengan pemberitaan di berbagai media termasuk melalui media sosial.

"Karena bisa mengakibatkan kematian, saya mencoba memanfaatkan posko ini. Setelah mendapatkan penjelasan dari dokter yang bertugas, kekhawatiran saya mulai berkurang," ujarnya.

Rencananya posko tersebut disiagakan hingga tanggal 8 Februari 2020. Operasional posko dapat diperpanjang lagi dengan menyesuaikan kondisi penyebaran virus tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement