REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kendati dinyatakan sehat oleh petugas kesehatan di Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta), empat mahasiswa asal Jawa Tengah yang pulang dari China tetap akan menjalani pemeriksaan kesehatan intensif. Mereka akan diperiksa intensif setiba di Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah akan memfasilitasi keempatnya. Pemprov sudah menyiapkan pemeriksaan medis lanjutan oleh tim medis di RSUD dr Margono Soekarjo, Purwokerto.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan keempat mahasiswa asal Jawa Tengah itu sedang menempuh studi di Henan University dan Chongqing University, China. Mereka kembali ke Tanah Air menyusul kian meluasnya penyebaran virus Corona di China.
"Maka pemeriksaan dan pengecekan kesehatan intensif tetap akan dilakukan kepada mereka," ungkapnya di sela menghadiri reuni akbar Sekolah Karangturi, di Semarang, Sabtu (1/2).
Diperkirakan keempatnya akan tiba di Purwokerto malam ini sekitar pukul 22.00 WIB. Persiapan untuk menyambut kedatangan empat mahasiswa asal Banyumas tersebut sudah lengkap.
"Nanti setelah datang, bisa langsung dilakukan penanganan dan pemeriksaan intensif. Untuk biaya pengobatan Insya Allah gratis, terutama bagi mereka yang dari awal menyatakan tidak mampu, maka akan kami bantu," tambahnya.
Pemprov Jawa Tengah memang menyiapkan RSUD dr Margono Soekarjo sebagai salah satu dari sejumlah rumah sakit besar untuk penanganan dampak penyebaran virus Corona. Selain itu, semua rumah sakit di Jawa Tengah juga telah disiapkan untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona.
Bagi masyarakat yang ingin melakukan pengecekan, dapat mengunjungi seluruh rumah sakit yang dekat dengan rumah masing- masing. Ganjar juga menegaskan Pemprov Jawa Tengah akan terus memantau perkembangan warganya yang masih berada di China. Sejauh ini, total mahasiswa asal Jawa Tengah yang menempuh studi di China ada 15 orang.
Data ini berdasarkan koordinasi dan kerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI). Berkat bantuan PPI pula, Gubernur bisa mengetahui ke-15 mahasiswa asal Jawa Tengah tersebut dan akhirnya bisa berkomunikasi langsung dengan mereka.
Namun tidak semua dari mereka bisa membiayai kepulangan secara mandiri. KBRI di Beijing mengeluarkan imbauan bagi seluruh mahasiswa Indonesia yang berada di China untuk pulang ke Tanah Air karena wabah virus Corona yang kian meluas.
Maka pemulangan mahasiswa asal Jawa Tengah lainnya akan diupayakan melalui bantuan negara, baik pemerintah pusat maupun Pemprov Jawa Tengah. "Bagi yang tidak punya biaya untuk pulang, akan kami bantu," jelas Ganjar.